Rara, Kamu Tega, Sungguh Tega Terhadap Aku

24 Juli 2021 19:50

GenPI.co - Aku sudah beberapa kali berpacaran. Namun, kisah cintaku tidak selalu mulus. Ada juga yang pedih.

Salah satunya ketika aku menjalin hubungan jarak jauh dengan cewek asal Solo. Namanya Rara.

Kisahku terjadi pada 2011. Saat itu aku dan Rara menjalani LDR selama dua tahun. Perjalanan kami berliku.

BACA JUGA:  Zodiak Kawan Hoki, Rezekinya Segera Mengalir Deras

Oh, iya. Namaku Agung. Aku bekerja di Jakarta. Rara adalah kekasihku sejak aku kuliah di Yogyakarta.

Sebelum aku merantau ke Jakarta, kami sudah berpacaran selama satu tahun. Saat itu kami sudah berjanji tidak mengingkari hubungan.

BACA JUGA:  Pasangan Luar Biasa, Magic Zodiaknya Bawa Berkah dan Bahagia

Namun, janji tinggal janji. Semuanya berubah pada tahun kedua. Jarak yang jauh membuat kami tidak bisa bertemu secara intens.

Awalnya kami masih bisa berkomunikasi secara intensif melalui telepon. Akan tetapi, semuanya memudar perlahan.

BACA JUGA:  Zodiak Genit dan Hobi Selingkuh, Karma Segera Datang

Rara makin sulit diajak berkomunikasi. Ketika aku mengirim pesan via WhatsApp (WA), dia tidak langsung membalas.

Rara baru membalas minimal dua jam kemudian. Sebelumnya, dia pasti bisa membalas dengan cepat.

Pembicaraan kami pun mulai hambar. Tidak ada lagi bercandaan seperti dahulu.

Suatu ketika aku memutuskan menemui Rara di Solo. Aku ingin tahu apa yang terjadi.

“Kamu kenapa,” tanyaku.

“Nggak kenapa-kenapa, kok, Gung,”

Aneh. Dia memanggilku dengan namaku. Biasanya Rara memanggilku dengan sebutan sayang.

“Kamu bosan?”

“Enggak juga. Biasa aja,”

Tidak ada keputusan apa pun pada hari itu. Aku merasa semuanya hambar. Rara sudah berbeda.

Namun, aku masih berusaha tetap berpikir positif. Aku kembali ke Jakarta. Hubungan kami benar-benar memburuk.

Rara makin susah diajak berkomunikasi. Dia juga tidak lagi mengirim pesan terlebih dahulu kepadaku.

Setiap kutelepon, Rara selalu ingin segera menyudahi pembicaraan. Hatiku gamang.

Aku kembali memutuskan menemui Rara di Solo. Kumantapkan niat. Aku benar-benar sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.

“Sebenarnya ada apa, Ra?”

Rara terdiam. Dia tidak menjawab. Kami sama-sama diam. Namun, Rara akhirnya bicara apa adanya.

“Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini,” ujar Rara. Aku seperti disambar petir.

“Kenapa?”

“Mama ingin aku menikah dengan Yudha,”

“Mantanmu itu?”

Rara mengangguk. Aku terdiam. Aku memegang tangan Rara. Dia melepaskannnya secara perlahan.

“Kenapa? Kamu mau?”

“Tanggalnya sudah ditentukan,”

Aku kaget bukan kepalang. Aku tidak percaya dengan ini semua. Kewarasanku mendadak hilang.

“Kita tidak bisa lagi melanjutkan ini semua. Maaf, ya, Gung,” Rara bangkit, lalu meninggalkanku.

Badanku lemas. Tulang-tulang di tubuhku seolah keluar semuanya. Aku termenung di dalam kafe itu. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng
kisah cinta   dear diary   cinta   kisah   pacaran  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co