Bapak Mertua Ketagihan Pukis Tembemku, Sampai Merem Melek

19 Agustus 2021 19:30

GenPI.co - Perkenalkan, Namaku Alina. Aku baru saja menikah dengan Mas Toni satu tahun lalu.

Dia adalah kakak kelasku di bangku SMA dahulu. Setelah pacaran selama enam tahun, akhirnya kami memutuskan menikah.

Mas Toni sangat baik kepadaku. Dia selalu memberikan semua yang aku inginkan.

BACA JUGA:  Pengamat Bongkar Strategi Megawati Jelang Pilpres, Dahsyat

Bapaknya Mas Toni, Pak Joko juga sangat baik kepadaku. Beliau selalu bertanya keadaanku.

"Bagaimana, betah nggak tinggal di sini bersama bapak?" tanya Pak Joko.

BACA JUGA:  Pernyataan JK Bahaya, Tolong Hentikan

"Betah pak. Alina nyaman tinggal di sini," jawabku.

"Syukurlah kalau begitu, bapak ikut senang," kata Pak Joko.

BACA JUGA:  Kata Dokter Boyke, Cukup 15 Menit Langsung Joss

Selama ini, kami hanya tinggal bertiga. Sebab, Istri Pak Joko sudah meninggal dua tahun lalu.

Hal itulah yang juga membuatku tinggal bersama bapak mertua. Mas Toni tak ingin meninggalkan bapaknya sendiri.

Aku tak masalah dengan permintaan itu. Sebab, aku sudah menganggap Pak Joko seperti bapakku sendiri.

Selama ini aku selalu memasak untuk Mas Toni dan Pak Joko. Untungnya, mereka tak pernah rewel soal makanan.

"Masakan istrimu ini memang enak Ton," kata Pak Joko.

"Setuju. Pilihanku memang terbaik, pak," jawab Mas Toni.

Suatu hari, Pak Joko tiba-tiba menemuiku. Beliau meminta hal yang tak biasa kepadaku.

Selama ini beliau tak pernah meminta apa pun. Tak ingin membuatnya kecewa, aku pun langsung mengamini permintaannya.

"Bapak mau merasakan pukisku?" kataku.

"Iya, sudah lama bapak nggak merasakan pukis," jawab Pak Joko.

Aku pun langsung menyiapkan bahan-bahan untuk membuat pukis. Semua aku persiapkan sendiri.

Singkat cerita, pukis buatanku pun jadi. Bentuknya sangat cantik dan tembem.

Aku langsung memanggil Pak Joko untuk mencoba pukis buatanku. Beliau terlihat sangat antusias.

Ekspresi Pak Joko sangat menyenangkan saat menikmati kue pukisku. Beliau bahkan sampai merem melek.

"Ampun. Ini pukis terlezat yang pernah bapak makan," kata Pak Joko.

"Ah, bapak bisa saja," jawabku.

"Serius. Ibunya Toni juga sering buat pukis, tetapi nggak pernah seenak ini," kata Pak Joko.

Pak Joko pun tak berhenti mengucapkan terima kasih kepadaku. Beliau sangat senang dengan pukis yang aku buat untuknya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co