Aku Remas Barang Cewekku Hingga Bikin Tenang

20 Agustus 2021 20:20

GenPI.co - Setiap hari aku berkutat dengan buku-buku dan jurnal untuk menyempurnakan skripsiku. Untung ada pacarku, Putri yang selalu menemani dan membantuku menyelesaikannya.

Hampir setiap hari Putri datang ke rumah setelah urusan pekerjaannya selesai di kafe. Untungnya aku dan Putra satu jurusan, hanya saja dia lulus duluan dengan nilai yang memuaskan.

Setelah lulus dan belum mendapatkan pekerjaan, dia mengurus kafe milik kakaknya. Aku sangat bangga punya cewek secantik dan sepintar Putri.

BACA JUGA:  Crazy Rich Malang Gaet Greysia dan Apriyani, Makin Bersinar

Terkadang aku kasihan dengan Putri yang harus bolak-balik ke rumah setelah bekerja seharian.

Sesekali aku pun berkunjung ke kafe tanpa sepengetahuannya. Aku bukan cowok yang romantis, tapi aku suka memberinya kejutan.

BACA JUGA:  Isu Reshuffle Kabinet Kembali Menggelegar, Para Menteri Siap-siap

“Hallo sayang, sibuk?” sapaku sore itu.

“Hai sayang, iya nih sedikit sibuk, banyak pelanggan, tunggu ya, nanti aku buatkan minum,” katanya sembari membantu barista membuatkan pesanan.

BACA JUGA:  Pengganjal Prabowo di Pilpres 2024 Terungkap, Mengejutkan

Aku pun mencari tempat kosong dan mulai membuka laptop untuk mengerjakan skripsi. Sembari menyandarkan punggung di sofa yang empuk, aku mengedarkan pandangan di sekitar kafe.

Aku merasa senang, akhir-akhir ini kafe terlihat ramai setelah Putri turun tangan mengurusnya. Dia pernah cerita kepadaku bahwa omset sempat turun karena kakaknya sibuk dengan bisnis lain.

Putri sangat cekatan dan sigap mengurus kafe hingga tak ada masalah menu kosong. Dia juga sangat pandai menghadapi komplain dari pelanggan.

Ini sayang minumnya,” kata Putri memberikan secangkir americano untukku.

“Makasih sayang, senang ya, kafe sudah mulai rame,” kataku.

“Iya sayang. Eh, kamu gimana? Bulan depan siap sidang kan?” tanyanya.

“Harus dong,” jawabku.

Sebulan berlalu, jadwal sidang pun keluar. Putri tak pernah lelah membantuku mempersiapkan segala sesuatunya. Dia juga berjanji akan menemaniku untuk datang sidang.

Pagi itu sangat cerah, cuaca sedang bagus sepertinya. Namun, aku merasa gugup berlebih menghadapi sidang.

Aku menggenggam laptopku erat-erat sambil menunggu giliran dipanggil untuk presentasi. Keringat dingin mengucur deras dan mukaku pucat pasi.

“Kamu kenapa sayang?” tanya Putri.

“Aku gugup dan stres,” jawabku sambil mengusap peluh.

“Coba remas ini, biar agak tenang,” kata Putri menyodorkan sesuatu kemudian aku remas.

Setelah itu aku merasa sedikit tenang setelah meremasnya.

“Gimana? Tenang kan? Aku selalu bawa bola karet ini ke mana-mana, karena berguna sekali untuk meredakan stres yang berlebih,” kata Putri. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co