Isi Sarung Tetanggaku Bikin Kaget, Berbulu Indah

23 Agustus 2021 10:50

GenPI.co - Ini hari Minggu. Aku dan adikku, Sasa, mendapat tugas untuk bersih-bersih rumah.

“Kakak bersihkan bagian luar rumah, ya. Aku bagian dalam,” ujarnya.

Kami menentukan bagian rumah yang harus dibersihkan biasanya lewat undian.

BACA JUGA:  Ingin Kucabut Saja, Winda Melarang Sambil Mengerang! Oh...

Aku tak pernah mempermasalahkan dapat bagian rumah yang mana untuk dibersihkan.

Namun, aku sangat suka membersihkan bagian luar rumah. Sebab, aku jadi bisa melihat Ervan.

BACA JUGA:  Liburan Sama Mantan Pacar, Main Diam-Diam di Hari Terakhir

Ervan adalah tetangga lama kami. Aku dan dia bahkan pergi ke sekolah dasar yang sama.

Dari dulu aku menaruh rasa kepadanya. Wajahnya yang manis membuat hatiku meleleh.

BACA JUGA:  Punyaku Besar dan Sulit Masuk, Tapi Devi Telanjur Penasaran

Saat aku sedang menyapu halaman, Ervan tiba-tiba keluar rumah.

Ervan membawa dua kandang burung dan menaruhnya di teras rumahnya. Kandang burung tersebut masih disarungi.

“Halo, Ervan!” sapaku.

“Hai, Riri! Apa kabar, nih?” jawabnya.

“Baik sih. Lo gimana?” ujarku.

“Baik baik. Lo kemarin baru wisudaan ya?” kata Ervan sambil memegang sarung kandang burung.

“Iya, nih. Sayang banget wisudanya harus virtual. Lo sendiri gimana, sudah sidang kan kemarin?” tanyaku.

Ervan membuka sarung di kandang burung pertama. Terlihat di dalamnya seekor burung jalak berbulu hitam.

“Gue udah sidang kemarin, tapi kayaknya wisudanya akhir tahun ini,” katanya.

“Loh, kenapa emangnya?” tanyaku.

“Gue telat daftar yudisium soalnya, jadi harus nunda ke periode selanjutnya,” jawabnya.

Dia pun membuka sarung pada kandang burung satunya.

Terlihat seekor burung jalak suren berbulu hitam dan putih nampak bertengger di kayu penyangga.

Namun, saat sarung kandang dibuka. Burung itu langsung terbang mengelilingi kadang sambil membuka mulutnya.

Aku dan Ervan pun langsung kaget.

“Loh dia kenapa, Van?” tanyaku.

“Nggak tahu nih haha. Maaf ya kamu jadi kaget,” jawabnya.

“Iya, enggak apa-apa, kok. Tapi, burung yang itu bulunya bagus juga,” ujarku sambil menunjuk si burung suren.

“Bapakku ini yang bawa pulang, enggak tahu dari mana haha,” katanya.

Kami pun berbincang lagi sebentar sebelum aku melanjutkan menyapu halaman.

Walaupun sempat kaget, aku senang bisa berbincang dengan Ervan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co