Bapak Mertua Bilang Cuma Kepala, Ternyata Masuk Semua, Bahagia!

05 September 2021 18:40

GenPI.co -  Ada banyak hal tak terduga yang terjadi dalam kehidupanku. Salah satunya ialah menikah dengan Mas Yosi.

Oiya, sebelumnya, perkenalkan, namaku Raya. Aku sudah menikah dengan Mas Yosi selama empat tahun.

Awalnya, aku tak yakin bisa menjalani rumah tangga bersamanya. Sebab, aku masih ingin menikmati banyak hal menyenangkan sendiri.

BACA JUGA:  Untung Bisnis Gorengan di Gerobak, Anwar Bisa Beli Mobil Keren

Namun, setelah ayahku meninggal, aku kehilangan sebagian besar dalam hidupku. Semuanya terasa sangat sepi dan kosong.

Hingga akhirnya, aku kembali menemukan bagian dalam diriku yang hilang saat bertemu Mas Yosi. Dia mampu membuatku merasa tenang, bahagia, dan aman.

BACA JUGA:  Resep Udang Goreng Tepung, Rasa Tetap Mantap Meski Sudah Dingin

"Ada banyak hal menyedihkan sebelum kamu ada, kini, semua menjadi kebahagiaan," kataku ke Mas Yosi.

"Sama sepertimu. Banyak hal jadi bahagia setelah bersamamu," jawab Mas Yosi.

BACA JUGA:  Sikap Suami Buat Istri Curiga Pasangan Selingkuh, Nomor 4 Jelas!

Saat ini, kami berdua tinggal bersama Bapak Mas Yosi, Pak Heru. Tentu bukan tanpa alasan aku memilih tinggal bersama bapak mertua.

Hal itu karena istri dari Pak Heru sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Mas Yosi tak ingin bapaknya larut dalam kesendirian.

"Biar bapak enggak merasa sepi, sementara kita tinggal bersama, ya," kata Mas Yosi.

"Iya, Mas. Bapakmu, kan, sudah seperti bapakku sendiri," kataku.

Suatu hari, Mas Yosi harus pergi keluar kota. Urusan pekerjaannya memang terkadang merepotkan.

Aku diminta Mas Yosi menjaga Pak Heru. Selama ini memang aku yang merawat bapak mertuaku.

Mulai dari menyiapkan makan, mencuci baju, dan masih banyak lagi. Tentu hal itu aku lakukan dengan ikhlas.

Namun, terkadang Pak Heru melakukan hal-hal iseng. Hal itu menjadi aneh mengingat umurnya yang tak lagi muda

Pernah, suatu hari, beliau memintaku untuk membeli layangan. Tak ingin membuatnya kecewa, aku pun menuruti permintaan itu.

"Dulu, bapak sama almarhum ibu mertuamu sering main layangan. Bapak rindu," kata Pak Heru.

Mendengar hal itu aku pun menjadi sedih. Ya, beliau memang sangat mencintai almarhum istrinya.

Namun, ada satu kejadian lagi yang tak bisa aku lupakan. Saat itu, Pak Heru merengek minta dibelikan lima kura-kura.

Aku dan Mas Yosi pun langsung kebingungan. Sebab, kura-kura yang diminta harus berukuran besar.

"Kalau tidak dibelikan, bapak enggak mau makan," kata Pak Heru.

Dengan terpaksa, aku dan Mas Yosi pun menuruti permintaan Pak Heru. Beliau sangat senang saat kura-kura permintaannya sampai di rumah.

"Kamu mau lihat kepalanya masuk Ra?" tanya Pak Heru.

"Bagaimana caranya?" jawabku.

Pak Heru langsung mengelus kepala kura-kuranya dengan lembut. Perlahan, kepala dan batang lehernya pun langsung masuk semua ke dalam tempurung.

"Lucu banget pak, kepalanya bisa masuk semua gitu," kataku.

"Inilah yang membuat bapak bahagia, Ra," kata Pak Heru.

Dari situ aku mulai sadar bahwa saat ini Pak Heru sedang mencari kebahagiaan. Aku dan Mas Yosi pun berusaha untuk menuruti keinginan beliau. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
mertua   menantu   anak   suami   istri   kura-kura   DEAR DIARY  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co