Bapak Kos Tunjukkan Pisangnya Terus, Aku Takut...

12 September 2021 02:10

GenPI.co - Namaku Mirna. Aku berdomisili di Yogyakarta.

Aku merupakan seorang mahasiswi di sebuah universitas negeri di Bandung. Aku mahasiswa baru alias maba.

Ini adalah hari pertamaku tinggal di sebuah indekos. Jauh dari orang tua.

BACA JUGA:  Timun Bapak Mertua Keras Banget, Pikiranku ke Mana-mana

"Kringggggg," bunyi bel yang aku pencet.

Sesampainya di sana, aku disambung dengan bapak pemilik indekos yang baik hati.

BACA JUGA:  Bapak Mertua Bilang Cuma Kepala, Ternyata Masuk Semua, Bahagia!

Aku pun diajak melihat kamarku. Kamarnya cukup luas, lengkap, bersih, nyaman, dan pas di kantong mahasiswa.

Selain itu, bapak kosnya juga ramah banget. Sepertinya karena itu indekosnya banyak yang terisi.

BACA JUGA:  Anaknya Bapak Kos: Enak? Mau Lagi?

Hari demi hari berganti. Aku sudah terbiasa di indekos sendiri.

Bapak kos hampir setiap hari berkebun. Sepertinya itu sudah hobinya.

"Pagi, pak," sapaku saat berangkat ke kampus.

"Eh, Mirna. Mau lihat tanaman bapak nggak?," balasnya.

"Maaf, Pak. Mirna ada kelas pagi dan buru-buru," sahutku.

Sambil berlari kecil dalam hatiku berkata sudah malas dan bosan mendengar cerita bapak kos.

"Duh... untung nggak terjebak. Setiap hari memetik pisang terus dan cerita," ucapku dalam hati.

Betul, karena si bapak kos menanam banyak pohon pisang di pekarangan. Sehingga, setiap saat bapak kos selalu menceritakan pisangnya.

Namun, di balik cerita pisang bapak kos. Seluruh anggota keluarganya dikenal sebagai orang-orang baik dan tidak sombong.

Aku senang tinggal di sini. Mengingatkanku akan kampung halaman.

Aku jadi rindu pulang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co