Perasaanku Tak Akan Pernah Sampai, Biar Kusimpan Sendiri

04 Oktober 2021 22:03

GenPI.co - Namaku Septian Antoro, aku adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Saat ini aku tengah bingung dengan hubungan yang sedang kujalani.

Sudah 2 tahun aku menjalani sebuah hubungan dengan pasangan-ku. Kendati demikian, saat ini kami terpisah jauh dan tak bisa bertemu dalam waktu dekat.

Pasanganku bernama Asri, dia cantik dan menawan. Kendati demikian, sayang sekali aku tak bisa menyentuh bibirnya yang aduhai itu.

BACA JUGA:  Aku Butuh Cairan Milik Bapak Indekos, Mau Sampai Basah

Semakin jauh, aku pun dibuat bosan dengan hubungan dengan jarak jauh seperti ini. Terkadang aku pun berusaha untuk menjauh namun rasa cinta ini tak pernah ingin.

Suatu hari, aku mencoba untuk menghubunginya dan berbincang tentang segala hal. Mulai dari candaan, permasalahan sehari-hari, hingga cerita cinta yang membuat hati membara.

BACA JUGA:  Bahagiaku Bisa Berduaan bersama Andi di Indekos

“Sayang, kamu apa kabar? Aku rindu,” ujarku kepada Asri.

“Kamu kenapa sayang? Kok tumben tiba-tiba bilang rindu?” ujarnya.

BACA JUGA:  Pelampiasan Rindu di Indekos, Dia Yang Spesial Datang

“Enggak apa apa, aku cuma kangen aja. Kapan kita bisa ketemu?” tanyaku.

“Belum tahu, aku di sini masih ada banyak kerjaan. Lagi pula, masih covid-19. Sabar dulu ya,” tuturnya.

Kalimatnya yang sabar membuatku tenang. Akan tetapi, hal tersebut juga membuatku ketakutan. Bukan tanpa alasan, bisa saja saat ini ada sosok pria yang sudah mendampinginya di tempat nan jauh di sana.

Rasa itu selalu saja datang menghantuiku. Pada saat aku sedang bekerja, bayangan itu kerap kali muncul. Bahkan sebelum aku tertidur lelap.

Aku sangat ingin membuang jauh-jauh perasaan itu dan berperan sebagai pasangan yang baik untuk Asri. Aku yakin dia pun setia kepadaku, namun harasrat merindukan sentuhan tetap menemani malamku.

“Sayang, kamu kangen sama aku enggak?” tanyaku keesokan harinya.

“Kamu kenapa sih? Selalu aja bilang kangen. Emang ada apa?” tanyanya.

“Enggak kenapa-kenapa. Aku bener-bener kangen dan pengen ketemu,” ujarku.

“Iya tapi sabar ya, kita kan lagi sibuk masing-masing,” ujarnya.

“Kamu kok 'santa' banget sih? Apa cuma aku di sini yang kangen? Kamu enggak kangen ya?” tuturku.

“Aku juga kangen tapi kita tau kalau pandemi ini bikin kita enggak bisa ketemu. Kamu bisa sabar enggak sih?” uajrnya sambil menaikan nada.

“Jangan jangan kamu udah punya yang lain di sana ya?” ujarku sambil berbisik.

“Apa kata kamu?” tanyanya.

“Kamu, udah punya pacar baru ya di sana?” ujarku menegaskan.

“Kamu udah gila apa? Aku di sini nabung agar kita berdua bisa menikah. Kenapa sih kamu berpikiran seperti itu? Kamu bosan?” ujarnya.

Seketika aku terdiam dan membisu. Aku tak bisa mengatakan apa apa lagi. Kendati demikian, dalam hatiku. Aku ingin segera menyudahi perasaan yang tak tersentuh ini.

“Enggak apa-apa sayang, maafin aku ya. Aku sayang banget sama kamu,” ucapku sambil menahan rasa seorang diri.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co