GenPI.co - Namaku Angle, aku merasa beruntung dilahirkan dalam keluarga yang kaya. Apa yang aku mau selalu mudah aku dapatkan, kecuali cinta dan kasih sayang.
Meskipun aku terlahir di keluarga yang kaya, kedua orang tuaku sibuk mengejar harta.
Di rumah aku hanya ditemani asisten rumah tangga dan Boni kucing kesayanganku. Meskipun Boni hanyalah seekor kucing, tetapi dia sangat mengerti perasaanku.
Saat aku sedih, dia selalu menghiburku dengan tingkahnya yang lucu. Setiap pulang kuliah, Boni selalu menungguku di depan pintu.
Pada suatu hari aku sedih karena Boni hilang. Setiap hari aku mencari Boni, hingga pada akhirnya ada tetangga yang datang kepadaku.
Dia mengaku mengetahui Boni dibawa oleh tukang bangunan yang bekerja di depan rumah. Kayanya dia tak tahu bahwa Boni ada yang punya.
Setelah berusaha mencari alamat Boni, aku pun menjemputnya. Tak ku sangka Boni terbawa hingga sampai Bandung.
Setelah kami bertemu, Boni terlihat sangat rindu hingga dia pun tak berhenti mengendus dan menyandarkan kepalanya ke tubuhku.
Kini aku tak bsa betemu Boni lagi. Ia mati karena usianya yang sudah tua.
Namun, yang membuat aku makin sedih ialah ia ditemukan di pinggir taman.
“Sabar non, Boni sudah bahagia di surga,” ucah Mbok Nah.
Aku pun hanya bisa mengenang Boni seorang diri. Orang tuaku? Masih sibuk dengan urusan bisnis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News