Saat Hamil Tua, Duda Itu Lebih Perhatian Ketimbang Suamiku

21 Oktober 2021 20:25

GenPI.co - Namaku Rani. Memiliki suami dengan karakter romantis adalah impianku sejak dulu, seperti layaknya drama Korea. Sampai akhirnya aku bertemu dengan Andri, sosok pria yang jauh dari harapanku.

Jangankan romantis, dia cukup cuek untuk memberikan perhatian yang aku harapkan. Namun, aku memilih untuk menikah dengannya.

Dua tahun menjalani rumah tangga dengannya membuat aku belum cukup puas. Dia tidak pernah berubah, sampai akhirnya aku mulai kehilangan rasa padanya. Andri yang sering dinas keluar kota membuat aku semakin kesepian di rumah.

BACA JUGA:  Pedang Milik Menantu Panjang dan Keras, Aku Sampai Merintih

Sampai akhirnya, ada seorang pria yang memberikan aku perhatian seperti yang sudah lama aku bayangkan. Namanya, Aji, tetangga sebelah rumahku.

Dia adalah seorang duda anak dua. Semenjak kematian istrinya, dia memutuskan untuk tidak menikah lagi, hingga akhirnya mengurus kedua anaknya seorang diri.

BACA JUGA:  Nekat Selingkuh? Ketahui 5 Azab Mengerikan Ini, Terutama Nomor 3

Selama Andri pergi dinas, tidak jarang Aji mampir ke rumah untuk memberikan masakan kepadaku. Pasalnya, dia adalah seorang koki andala di sebuah restoran mewah.

Dia berkata, selama ini tidak pernah mencicipi makanannya sendiri, sehingga terbiasa mendengar penilaian dari orang lain.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

"Apakah ada orang di rumah?," ucap Aji, sambil mengetok pintu rumah.

"Tunggu sebentar, mas," jawabku, sambil membukakan pintu untuknya.

"Ini ada steak untuk makan siangmu," ucap Aji, sambil memberikan sebuah kotak makan padaku.

"Ah kamu tau aja, mas, aku lagi ngidam ini," ucapku, pada Aji sambil mengelus perut.

Setelah memberikan makanan, Aji memutuskan untuk kembali ke rumah agar tidak menjadi omongan tetangga menghampiri istri orang ketika suaminya pergi dinas. Aku segera membawa steak tersebut ke atas meja. Sambil mencium aroma daging, aku tersenyum.

"Nak, walau ayah tidak pernah ada di rumah, setidaknya kamu tidak pernah kekurangan perhatian, ya," ucapku, sambil mengelus perut.

Sekalipun aku menyukai perhatian yang diberikan oleh mas Aji, aku harus tahu diri bahwa diriku masih milik orang lain. Akupun berjanji tidak akan membuat calon buah hatiku bersedih hanya kekurangan perhatian. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co