Berawal dari Pemanasan, Aku Ketagihan Minta Diajarkan Terus

GenPI.co - Seketika, aku teringat kegiatan malam bersama Mas Pacar pada akhir pekan kemarin. 

Sebelum bercerita, perkenalkan namaku Via. Aku saat ini masih menjadi mahasiswi tingkat akhir. 

Aku akan cerita tentang kehidupan asmaraku bersama pacarku, Rian. 

BACA JUGA:  Pedang Milik Menantu Panjang dan Keras, Aku Sampai Merintih

Kami sudah menjalin hubungan selama lima tahun, dan mungkin akan menuju tahap serius saat aku lulus kuliah. 

Oh, iya. Mas Rian sebenarnya sudah bekerja di salah satu toko olahraga selama lebih dari empat tahun. 

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

"Mas, minggu ini jadi, kah?" ucapku mengirim pesan singkat. 

"Jadi, dek. Kamu jangan lupa bawa baju ganti, ya," sahutnya singkat. 

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

Sebenarnya, Mas Rian sudah lama mengajakku untuk mampir ke toko tempatnya bekerja. 

Aku pun setuju untuk berkunjung pada akhir pekan kemarin. 

Singkat cerita, aku sudah sampai di toko Mas Rian dan beruntungnya sedang lagi tidak ada pembeli. 

"Mas, toko lagi sepi, ya? Aku nggak apa-apa, kan, main ke sini?" kataku. 

"Iya, nih. Tumben banget hari Minggu sepi. Namun, ini malah jadi kesempatan yang bagus, kan, buat kita?" jawab Mas Rian. 

"Waduh, beneran hari ini, mas? Nggak bisa hari lain? Aku kayak belum siap gitu soalnya," sahutku. 

"Sudahlah, dek. Kamu percaya saja sama mas. Nggak akan lama juga, kok. Oh iya, kamu bawa baju ganti, kan," ujarnya. 

Setelah yakin dan menyiapkan diri, aku pun menuruti rencana yang Mas Rian siapkan kepadaku. 

Aku lantas mengganti pakaian khusus olahraga, agar lebih mudah untuk beraktivitas. 

Ya. Mas Rian berencana untuk mengajarkanku olahraga ringan dari alat-alat yang ada di toko. 

Menurutnya, aku harus rajin olahraga untuk menjaga kesehatan. 

Sementara itu, aku sebelumnya sangat malas olahraga karena pasti mengeluarkan keringat. 

Mas Rian pun terus merayuku agar mulai olahraga. 

"Jadi, sebelum angkat berat, kamu harus pemanasan dulu, ya, dek. Nah, aku tuh paling suka pemanasan kayak gini," ucap Mas Rian sambil melipat tangan ke belakang. 

"Huft, baru pemanasan saja, aku sudah cepat keluar keringatnya, Mas," sahutku. 

"Aduh, Mas. Sudah dong pemanasannya. Aku sudah lemas, nih. Jadi, kapan angkat beratnya," imbuhku. 

Setelah pemanasan selama hampir sepuluh menit, aku pun mulai mengangkat alat berat sesuai dengan instruksi Mas Rian. 

Meski aku tidak menyukai olahraga, Mas Rian memberi semangat lebih untuk aku agar menjaga kesehatan.

Usai kali pertama olahraga, kami pun jadi makin sering melakukan aktivitas itu setiap minggu. (*)