Abang Gorengan Membuat Pipiku Memerah, Aku Bergetar

24 Oktober 2021 16:20

GenPI.co - Hari ini adalah hari Minggu, waktunya aku untuk bersantai di rumah.

Aku pun berleha-leha dengan menonton seri TV di kamar. Lagi asyik menonton, mama memanggilku dari luar kamar.

“Dina, beliin gorengan dong. Mama lagi masak soto mi, enak kayaknya kalau pakai gorengan,” kata mama sambil membuka pintu kamarku.

BACA JUGA:  Putri Ikke Nurjanah Cantik Banget, Lulus Cum Laude Bergelar SH

“Oke, sebentar aku siap-siap dulu ma,” jawabku.

Aku pun ganti baju dan mengambil kunci motor. Setelah itu, aku menghampiri mama yang sedang berada di dapur.

BACA JUGA:  Anak Sulung Dina Lorenza Telah Dewasa dan Kini Mahasiswi

“Uangya ada di meja, Din. Beli gorengannya di tempat biasa kita beli ya, yang di depan SD itu,” katanya.

“Iya ma, aku jalan dulu,” jawabku.

BACA JUGA:  Putri Ariel NOAH Makin Cantik Aja, Intip Potretnya, Yuk

Aku dan mama memang langganan membeli gorengan di tempat tersebut. Mungkin sudah sekitar lima tahun kami tak pernah bosan membeli gorengan di situ.

Dulu, penjual gorengan itu adalah seorang bapak-bapak paruh baya.

Baru setahun belakangan ini sang anak menggantikan si bapak berjualan gorengan.

Mungkin sekitar awal pandemi usaha gorengan itu diambil alih oleh sang anak.

Mama pun pernah bertanya mengapa usaha tersebut digantikan oleh sang anak.

Jawabannya murni karena sang anak khawatir akan kondisi kesehatan bapaknya, jika terus berjualan tiap hari selama pandemi berlangsung.

“Anaknya juga perhatian banget, prokesnya ketat banget. Mama bahkan enggak pernah lihat mukanya, karena dia selalu pakai masker,” kata Mama beberapa waktu lalu.

Aku sendiri pun belum pernah melihat muka sang anak, walaupun aku dan mama langganan di situ.

Namun, hal itu sebenarnya tak masalah. Sebab, itu artinya orang itu memang sangat peduli dengan kesehatan dirinya dan orang di sekitarnya.

Sesampainya aku di sana, aku tak melihat sang anak berada di depan wajan penggorengan seperti biasanya.

“Permisi kak, aku mau beli,” kataku ke arah dalam toko.

Tak lama, seorang anak muda muncul dari balik dinding. Dia terlihat tengah meminum sebotol air putih dingin.

Melihat aku berdiri di depan tokonya, dia pun kaget dan langsung menaruh botol itu.

Sembari jalan ke arahku, dia menutup kembali maskernya.

“Iya, kak. Mau beli berapa banyak?” katanya.

“Li-lima belas ribu aja,” jawabku sambil bergetar.

Aku sontak bergetar, karena wajah sang anak penjual gorengan ternyata sangat tampan.

Aku yang kaget dan terpesona berdiri dan merasa salah tingkah sambil melihat dia menaruh gorengan ke dalam plastik.

“Ini kak,” katanya.

Aku pun langsung membayar gorengan itu dengan tangan yang masih gemetaran.

“Makasih Kak,” ujarnya lagi. Aku hanya membalasnya dengan mengangguk.

“Untung mukaku tertutup masker. Kalau tidak, dia mungkin bisa melihat pipiku memerah,” ucapku dalam hati sambil berjalan ke arah motor. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co