Bermain Basah-Basahan di Puncak, Temanku Puas Aku Lemas

14 November 2021 23:05

GenPI.co - Namaku Manda. Aku adalah seorang karyawan swasta yang bekerja di bagian divisi kreatif. Mencari dan mematangkan ide setiap hari tentu membuat aku dan beberapa orang timku terasa lelah. Sampai akhirnya, kami memutuskan untuk berlibur sejenak, guna melepas penat.

Karena memanfaatkan waktu akhir pekan, akhirnya destinasi pilihan kami tak jauh-jauh dari Puncak, Bogor, Jawa Barat. Total divisiku terdapat 15 orang banyaknya.

Kami memutuskan untuk menyewa sebuah villa yang letaknya cukup jauh dari kota, sehingga sinyal pun tak mudah didapatkan.

BACA JUGA:  Pedang Milik Menantu Panjang dan Keras, Aku Sampai Merintih

Namun, karena sulitnya sinyal di tempat kami tinggal sementara, membuat liburan ini terasa sangat menyenangkan.

Kami bebas dari segala pekerjaan yang sudah mulai terasa monoton, bahkan tak lagi bisa berpikir secara jernih. Karena acara menginap di villa ini termasuk dadakan, tak ada agenda yang kami kerjakan, hanya makan, tidur, ngobrol dan bermain air di kolam renang.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Menurutku, dengan harga yang cukup terjangkau fasilitas dari tempat ini cukup bisa dinikmati secara maksimal.

Sore hari pun tiba. Setelah semuanya puas sudah bangun siang dan makan, beberapa rekan kerjaku memutuskan untuk berenang dan beberapa lainnya menikmati semangkok mi instan di pinggir kolam renang.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

Melihat teman-temanku yang lain seru-seruan di kolam berenang, aku memutuskan untuk kesana beberapa menit setelah aku terbangun dari tidur. Semuanya terlihat sungguh bahagia. Rasanya, tak pernah aku melihat wajah tertawa lepas mereka seperti ini bila di kantor.

"Manda, sini, itungin kita-kita lomba renang sampai ujung, dong," ujar salah satu rekan kerjaku, Fahmi.

"Ok," balasku, sambil berjalan mendekati tepian kolam berenang.

"Tolong liat siapa paling cepat sampai ujung, ya," kata Fahmi.

"Ok, 3,2,1," teriakku.

Seluruhnya berusaha berenang sekuat tenaga untuk mencapai ujung. Tanpa memakan waktu yang lama, sudah terlihat siapa pemenangnya. Ya, Fahmi. Dia memang terkenal memiliki hobi berenang, sehingga air sudah bagaikan sahabatnya.

Pertandingan itu berakhir. Akupun meninggalkan mereka yang sedang asyik bermain di kolam berenang. Pasalnya, aku sama sekali tidak ingin tekena air, karena cuaca puncak sudah mulai terasa dingin.

Tiba-tiba, Fahmi naik di permukaan dan mendekati aku. Tangannya yang basah dengan lancang memegang bahuku, kemudian mendorong paksa aku masuk ke kolam berenang,

Tanpa basa-basi, seluruh tubuhku akhirnya basah. Tanpa banyak berkomentar aku berusaha naik kepermukaan dan meninggalkan kawasan kolam berenang karena kedinginan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co