Suntuk Hilang, Bapak Mertua Menghiburku dengan Goyangannya

19 November 2021 23:45

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Fitria, aku adalah seorang wanita yang baru belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik. 

Saat ini, aku hidup bersama suamiku Mas Rizal dan bapak mertuaku Pak Havit. 

Menjadi satu-satunya wanita di rumah membuat aktivitasku sangat sibuk. 

BACA JUGA:  Pedang Milik Menantu Panjang dan Keras, Aku Sampai Merintih

Semua pekerjaan rumah, mulai dari memasak, mencuci, dan masih banyak lagi aku kerjakan sendiri. 

Untungnya, Mas Rizal sangat perhatian kepadaku, dia selalu membantuku saat waktunya luang. 

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

"Istriku yang cantik jangan sampai kelelahan, nanti sakit, aku jadi sedih," kata Mas Rizal. 

"Ah, gombal," jawabku. 

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

"Serius. Kan, nggak ada masakan seenak masakan orang yang dicintai, kan?" kata Mas Rizal. 

"Memang paling pandai merayu kamu mas," jawabku. 

Bapak mertuaku Pak Havit juga begitu, beliau juga pandai merangkai kata-kata yang romantis. 

Aku mengetahui hal itu saat Pak Havit mengantarkan Mas Rizal saat melamarku dahulu. 

Pak Havit menyampaikan maksud kedatangannya ke rumahku kepada ayahku dengan sangat baik. 

Mungkin itu yang menjadi salah satu alasan mengapa orang tuaku langsung menyukai keluarga dari Mas Rizal. 

Suatu hari, kehidupan di rumah terasa sangat membosankan. 

Saat itu, Mas Rizal mendadak mengajakku dan Pak Havit untuk pergi ke tempat karaoke. 

"Keputusan yang tepat Zal. Bapak sudah lama nggak pergi karaoke," kata Pak Havit. 

Kami bertiga pun langsung menuju ke tempat karaoke terdekat dari rumah kami. 

Sesampainya di ruangan karaoke, Pak Havit langsung mencari lagu dangdut kesukaannya.

Ruangan pun mendadak ramai dengan suara alunan musik dangdut. 

Tanpa aba-aba, Pak Havit pun bergoyang dengan penuh kebahagian. 

Aku bahkan sampai merasakan kebahagiaan yang dirasakan Pak Havit. 

Sementara itu, Mas Rizal hanya diam sambil tersenyum melihat bapaknya bergoyang. 

"Mas, kok cuma diam?" tanyaku.

"Biar bapak dulu, nanti gantian kita yang goyang, lagu kesukaanmu," jawabnya. 

Mendengar hal itu, aku pun tersenyum, Mas Rizal juga. 

Kebahagiaan hadir mengelilingi kami saat itu. 

Rasa bosan yang sebelumnya terasa, kini sudah beralih menjadi sebuah kebahagiaan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co