Aku Terlena, Pacar Sahabatku Jago Memainkan Jarinya

15 Desember 2021 14:50

GenPI.co - Namaku Bella, seorang mahasiswi semester 3 di salah satu kampus swasta di daerah Jakarta.

Aku mempunyai seorang sahabat dekat yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri. Namanya Intan.

Kami sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar. Setelah itu kami berdua selalu masuk di sekolah yang sama bahkan hingga kuliah sekarang.

BACA JUGA:  Dinginnya Sikap Suami, Membuat Mertuaku Ingin Menghangatkanku

Aku dan Intan tidak pernah terpisahkan, hingga teman-teman memanggil kami sebagai anak kembar.

Intan baru-baru ini memiliki pacar, namanya Toni. Mereka sudah menjalani hubungan selama lima bulan.

BACA JUGA:  Suamiku Berbohong, Papa Mertua Hadir Berikan Pencerahan

Toni lebih tua satu tahun dari Intan, panggilan Toni adalah Bang Gondrong karena rambutnya yang panjangnya sudah melewati bahu.

Suatu hari kami bertiga berjanji untuk bertemu dan bermain di tempat kos Toni.

BACA JUGA:  Ditinggal Istri Dinas, Aku Rajin Disambangi Menantu Cantik

Berkumpul dan bermain bertiga bukan hal yang aneh bagi kami, sudah sangat sering kami melakukan itu.

“Bel, nanti lo duluan aja ya ke tempatnya Toni, gue harus ketemu sama dosen dulu nih di kampus,” tulis Intan dalam pesan WhatsApp.

“Ok! Jangan lama-lama ya!” balasku.

Sesampainya di tempat kos Toni, aku mengetuk pintu kamarnya sambil memanggil namanya.

“Ton, ini Bella. Bukain dong pintunya,” ujarku dari depan pintu.

Tak lama kemudian terdengar suara kunci pintu dibuka, Toni menyambutku dan mempersilahkan untuk masuk ke kamarnya.

Aku duduk di karpet dan Toni memberikanku minum dan beberapa cemilan yang bisa aku makan selagi berbincang dan menunggu Intan datang.

“Udah jam segini nih, kemana sih si Intan kok ngga dateng-dateng?” tanya Toni di sela perbincangan kami.

“Gatau nih, lagi dimarahin dosen kali,” jawabku.

Tepat setelah aku berbicara seperti itu, ponselku berbunyi. Ternyata itu adalah pesan dari Intan yang mengatakan bahwa dia sedang di jalan menuju ke sini.

“Oh udah jalan nih Intan, paling nyampe 20 menit lagi lah ya,” ujarku kepada Toni.

“Masih lumayan lama ya? Kita main dulu yuk sini,” ucap Toni sambil berdiri dan menarik tanganku untuk mengikutinya.

Dia berjalan menuju piano yang terletak di sudut ruangan, menyuruhku duduk di bangkunya dan dia mulai memainkan piano.

Jari-jarinya bergerak lincah dan cepat dalam memencet tuts piano. Aku hanya terduduk diam menikmati lantunan nada yang diciptakan Toni.

Aku tahu Toni bisa memainkan beberapa alat musik, tetapi aku tidak tahu kalau ternyata dia sangat handal dalam memainkan piano.

“Gila jago banget lo main pianonya, Ton. Jari lo geraknya cepet banget!” ujarku kepada Toni.

Aku terlena dengan permainan piano Toni hingga tidak sadar kurang lebih 20 menit sudah berlalu dan tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu.

“Ton, Bel, buka pintunya,” ucap Bella dengan suara yang agak besar.

Kami pun akhirnya kumpul bertiga dan berbincang-bincang hingga larut malam ditemani dengan satu loyang pizza dan satu liter soda yang kami pesan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co