Jahat, Teman Tega Merenggut Kebahagiaan di Hari Spesialku

10 Februari 2022 20:50

GenPI.co - Hari ini adalah hari ulang tahunku. Sayangnya, aku tak bisa mengadakan pesta perayaan, karena badanku yang terasa tak enak sejak minggu lalu.

Minggu lalu, aku mengalami cidera tulang belakang akibat terjatuh dari tangga.

Saat itu aku sedang menyiapkan dekorasi untuk acara festival seni di kampus.

BACA JUGA:  Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit

Aku, yang bertugas sebagai divisi dekorasi kala itu, tengah memasang lampu gantung menggunakan tangga lipat.

Sayangnya, kaki tangga tersebut tak jejak, sehingga saat aku berada di puncak tangga, keseimbanganku hilang.

BACA JUGA:  Besar dan Kokoh, Tongkat Milik Menantu Membuatku Berbinar-binar

Aku pun terjatuh dengan posisi punggung menyentuh tanah terlebih dahulu, layaknya Gwen Stacy di film The Amazing Spiderman 2.

Kecelakaan itu membuat punggungku mengalami cidera yang cukup parah. Untungnya, aku masih bisa berjalan. Hanya saja, aku sekarang tak bisa leluasa menundukkan badanku.

Selama masa pemulihan, aku pun disarankan dokter untuk beristirahat di rumah selama minimal dua minggu. Dokter pun melarangku untuk mengangkat beban berat.

Mau tak mau hari ini pun aku tak merayakan hari ulang tahunku seperti tahun-tahun sebelumnya.

Saat sedang turun ke lantai bawah untuk sarapan, tiba-tiba telepon genggam yang aku taruh di kantong celana berdering.

“Happy Birthday, Cila!” teriak temanku, Sofia, dari ujung telepon.

“Haha iya, makasih. Kaget tahu lo teriak-teriak begitu,” jawabku.

“Haha maaf-maaf. Oh iya, anak-anak mau datang nih ke rumah lo. Jangan ke mana-mana, ya. Tunggu kita datang. Ini lagi pada siap-siap,” katanya.

“Ih ngapain repot-repot?” ujarku.

“Enggak repot, kok. Kita juga sekalian mau jenguk lo lagi sambil makan bareng-bareng. Sudah sana mandi, Cil,” katanya.

Aku pun mengiyakan suruhan Sofia dan dia langsung menutup telepon untuk segera berangkat ke rumahku. Buru-buru aku naik lagi ke lantai atas dan masuk kamar untuk bersiap diri.

Kata Sofia, hampir semua lingkaran pertemananku akan datang hari ini. Dia juga melarangku menyiapkan apa pun, karena semua makanan dan dekorasi sudah mereka bawa.

Setelah mandi, aku tak langsung turun lagi ke bawah. Aku memilih untuk berselancar di Instagram sembari mengeringkan rambut.

Tiba-tiba, pintu kamarku terbuka lebar.

“Happy birthday, Cila!” teriak teman-temanku. Aku lihat Sofia memegang kue dan temanku yang lain, Farah, Hana, dan Dila, yang memegang balon dan buket bunga.

Ada juga si Nadia yang memegang telepon genggam untuk mendokumentasikan kejutan mereka.

Mereka pun lantas menyanyikan lagu Happy Birthday dan menyuruhku untuk meniup lilin.

“Tenkyu ya, guys. Kaget banget enggak bilang-bilang sudah sampai,” kataku.

“Kan surprise, masa bilang-bilang?” jawab Nadia.

Kami pun menuju lantai bawah untuk melanjutkan perayaan hari ulang tahunku sembari makan-makan.

Dila dan Sofia langsung bergegas menyiapkan makanan yang sudah mereka bawa. Sementara itu, Farah, Hana, dan Nadia pun dengan semangat mendekorasi ruang tamuku dengan balon dan tirai kertas.

“Eh, Cil, sini deh sebentar,” kata Nadia tiba-tiba memanggilku yang tengah duduk di sofa.

“Kenapa, Nad?” jawabku.

“Tolong ambilkan minuman di mobil, enggak? Kita lagi enggak bisa ambil nih,” katanya.

Aku pun mengiyakan permintaan tolong Nadia. Kukira minuman yang dia maksud adalah minuman berbentuk cup bubble tea yang biasa kami pesan.

Ternyata, minuman yang mereka bawa adalah minuman kopi dan teh dalam botol satu liter. Masalahnya, mereka membeli total 5 buah botol berukuran satu liter.

“Jahat juga gue disuruh ambil barang berat begini,” batinku.

Namun, karena mereka memang benar-benar sedang sibuk, aku pun berusaha membantu mereka.

Akhirnya, aku pun memutuskan hanya membawa dua botol dalam satu kali jalan menuju ke rumah agar cideraku tak makin parah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co