Merinding, Sosok Penghuni Gudang Sekolah Menghantuiku

18 Maret 2022 21:10

GenPI.co - Namaku Dinda, aku adalah seorang guru yang belum lama mengajar sebuah SMA Negeri di Tengerang Selatan.

Sekolah ini sangat bagus dan terawat, kebersihannya pun selalu dijaga oleh para petugas yang apik dan ulet.

Namun, ada satu tempat di lingkungan sekolah ini yang terkadang membuat bulu kudukku merinding.

BACA JUGA:  Cerita Horor: Kuntilanak Kampus Mengikuti Aku Pulang ke Kos 

Lokasinya terletak di gudang bagian paling belakang sekolah. Tempat itu tidak seperti kelas dan ruangan lain yang terawat.

Salah seorang guru pernah mengingatkan aku untuk tidak mendekati tempat itu karena kumuh dan ringkih.

BACA JUGA:  Pocong Pohon Bambu Mengikutiku Sampai Teras, Ibuku Terperangah!

Bahkan, beberapa guru juga sempat tertiban jatuhan genteng yang lapuk dimakan waktu.

Saat sore menjelang petang, aku bertemu dengan seseorang yang terlihat seperti orang tua murid. Aku pun menyapanya dan sedikit berbincang.

"Ibu lagi tunggu siapa? Ada yang bisa saya bantu?" tanyaku kepadanya.

"Lagi tunggu anak saya, di sekolah ada kelas tambahan ya Bu?" ujarnya. 

"Enggak Bu, hari ini kami rapat dan murid pulang cepat. Boleh tau siapa nama anak Ibu?" tanyaku.

"Emm, Andin," tuturya.

"Sebentar ya Bu, saya coba tanyakan kepada guru lain. Dari kelas apa Bu?" ucapku.

"Kelas 11 A," katanya.

Setelah itu, aku pun menuju ruang guru yang terletak tepat di samping Ibu itu menunggu.

Di dalam ruangan masih ada Pak Anton yang masih memeriksa tugas para murid.

"Pak Anton, ada orang tua murid yang cari anaknya. Namanya Andin dari kelas 11 A. Pak Anton kenal?" tanyaku.

"Di kelas 11 A seingat saya tidak ada yang bernama Andin Bu. Coba sebentar saya tengok. Di mana orang tua murid itu?" tanya Pak Anton.

"Ada di samping ruangan ini Pak," ujarku.

Kami berdua pun keluar dari ruangan. Di sana tidak ada siapa-siapa. Aku pun kebingungan mencari sosok Ibu tersebut.

Karena tak kunjung datang, akhirnya aku mencarinya ke berbagai penjuru sekolah dan mengecek ke kelas-kelas.

Setelah beberapa saat, Adzan Maghrib pun berkumandang. Sekilas aku melihat sosok Ibu tersebut berada di depan gudang yang kumuh itu.

Aku pun menghampirinya dengan tergesa-gesa. Namun sosok Ibu tersebut tidak menyadari kalau aku sedang berjalan ke arahnya.

"Ibu, anaknya enggak mungkin ada di sini. Ibu sebenarnya dari mana? Enggak ada yang namanya Andin dari kelas 11 A," ujarnya.

"Dia ada di dalam sini," tuturnya.

"Enggak ada Bu, di sini gudang dan kumuh. Kita kembali ke ruang guru saja ya?" ajakku.

"Enggak, dia ada di sini. Di dalam sini kesepian dan kedinginan," ucapnya.

Tiba-tiba saja langit menjadi gelap dan sosok Ibu tersebut menatapku tajam. Beberapa saat kemudian aku tersadar dan bangun dari tidurku.

Ternyata semua itu hanya mimpi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co