Cerita Horor: Suara Tangisan Tengah Malam di Kontrakan

27 Maret 2022 19:30

GenPI.co - Cerita horor yang kualami cukup menyeramkan, setidaknya bagiku. Entah bagi orang lain.

Namaku Andika. Panggil saja aku dengan nama Dika. Aku adalah mahasiswa salah satu universitas negeri di Jakarta.

Aku tinggal bersama tiga temanku di kontrakan. Selama enam bulan di kontrakan, kami sering mengalami kejadian seram.

BACA JUGA:  Cerita Horor Gunung Pangrango: Menegur 3 Pendaki Tanpa Wajah

Misalnya, tiba-tiba ada suara tangisan saat tengah malam. Temanku juga pernah dipanggil saat memasak di dapur.

Entah siapa yang memanggil. Tidak ada satu pun dari kami yang memanggil namanya.

BACA JUGA:  Nonton Film Horor Bisa Jadi Cara Mengatasi Rasa Cemas

Temanku juga pernah ditarik selimutnya saat tidur. Mahkluk halus di kontrakanku memang jahil.

Namun, kami tetap bertahan. Sebab, jarak kontrakan dengan kampus tidak terlalu jauh.

BACA JUGA:  Dul Jaelani Bongkar Kisah Horor di Rumah Ahmad Dhani, Merinding!

Kami hanya perlu berjalan kaki sepuluh menit untuk ke kampus. Biaya hidup di sekitar kontrakan juga bersahabat dengan kantong kami.

Salah satu pengalaman yang paling aku ingat ialah saat kami baru menempati kontrakan selama satu bulan.

Kami memang senang bercanda dan usil kepada satu sama lain. Entah sudah berapa kali lampu kamar mandi dimatikan saat aku mandi atau sekadar buang air.

Suatu hari, saat aku sedang mandi, tiba-tiba lampu dimatikan seperti biasanya.

“Woi! Jangan iseng,” teriakku sesaat setelah lampu kamar mandi padam.

Tidak ada respons dan balasan dari luar. Hening. Biasanya, teman-temanku akan tertawa ketika melakukan aksi jahil.

Mereka juga akan kembali menyalakan lampu. Namun, saat itu benar-benar berbeda. Lampu tetap mati.

“Nyalain, dong! Gelap, nih,”

Setelah tidak ada respons, aku perlahan membuka pintu dan mengintip keluar.

Kosong. Tidak ada siapa pun di depan kamar mandi. Kunyalakan lampu dan segera menyelesaikan mandi.

Setelah itu, aku masuk kamar dan bersiap-siap pergi ke kampus. Saat aku sedang merapikan rambut, ponselku berbunyi.

Panggilan dari Doni, teman satu kontrakanku. Dia menitip makanan kepadaku.

“Masih di kontrakan, kan? Kalau ke kampus, titip batagor tiga, ya,” jawab Doni.

“Banyak banget. Buat siapa saja?” tanyaku sambil mengambil tas dan berjalan ke luar rumah.

“Siapa lagi kalau bukan anak kontrakan. Semua udah di kampus,” kata Doni.

Aku terdiam dan mematikan panggilan telepon. Tiba-tiba bulu kudukku meremang.

“Kalau kontrakan kosong, tadi siapa yang mematikan lampu kamar mandi?” pikirku dalam hati. (*)

(Cerita horor Andika seperti yang dituturkan kepada GenPI.co).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co