Kisah Mualaf: Tak Sabar Menunggu Bedug dan Segelas Teh Manis

29 Maret 2022 18:30

GenPI.co - Namaku Michael Andrew. Setelah memeluk agama Islam, aku tidak pernah mengganti namaku.

Kini, aku berusia 29 tahun dan bekerja. Sebelumnya aku beragama Katholik.

Aku berpindah agama pada tahun ini atas panggilan diri sendiri. Bahkan, aku juga tidak mengajak keluargaku untuk memeluk agama yang sama denganku.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Aku Heran Semua Kakakku Ibadah Sehari 5 Kali

Aku sangat ingat dengan prosesku menjadi mualaf. Pada saat itu, aku menjadi seorang muslim di Mesjid Raya Bintaro Jaya. 

Suasananya kala itu cukup damai dan tenang kala itu bagiku. Rasanya mengucapkan dua kalimat syahadat sangat melegakan, walaupun pada awalnya masih belum terbiasa.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Sering Sambangi Masjid, Kini Aku Ucapkan 2 Syahadat

Namun, setelah melalui proses latihan akhirnya aku pun terbiasa. Meskipun begitu, aku tetap kesulitan dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. Bahkan, berkali kali aku dibina oleh ustad.

Aku juga sempat mencoba berpuasa selama 29 hari pada tahun lalu. Rasanya susah susah mudah.

Akan tetapi, bagiku ibadah tersebut merupakan proses agar aku bisa menahan diri dan lebih bersabar. 

Untuk saat ini, aku hanya menghafalkan gerakan salat saja. Sebab, aku baru saja menjadi seorang mualaf.

Aku merasa proses belajar salat dan membaca Al-Quran memang sulit. Karena, banyak hal yang perlu dihafal.

Setelah menjadi mualaf dan mencoba salat berjamaah, aku merasa sangat khusuk dan tenang.

Bahkan, salat bisa jadi cara untuk mengerefleksikan diri sendiri dan melakukan evaluasi.

Aku sangat menantikan Ramadan datang. Aku sangat ingat rasanya berbuka puasa, hal itu cukup menggembirakan 

Karena, aku telah berhasil melalui proses tersebut. Sayangnya, aku belum pernah mencoba untuk salat tarawih berjamaah.

Aku juga sangat menantikan Idul Fitri. Menurutku, suasana hari raya umat Islam cukup hangat dalam lingkungan rumahku.

Berbuka puasa dengan teman-teman rasanya sangat menyenangkan, apalagi saat menyantap jajanan manis seperti klepon atau donat.

Aku sangat menantikan Ramadan tiba dan berharap bisa meminum teh manis hangat saat berbuka puasa.

(Kisah mualaf seperti yang dituturkan Andrew kepada GenPI.co).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co