GenPI.co - Namaku Muhammad Akbar Ramadhan. Aku adalah seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Australia. Aku sudah berada di sini selama 3,5 tahun dan tengah mempersiapkan Ramadan di Australia.
Menjalani kehidupan di luar negeri terbilang susah-susah gampang, apalagi aku hanya tinggal sendiri di benua hijau itu. Tujuanku pergi ke Australia untuk melanjutkan pendidikan bangku kuliah.
Memasuki Ramadan, aku memiliki persiapan khusus yang tiap tahun pasti kulakukan, yaitu menyetok bahan makanan.
“Menyetok bahan makanan menjadi hal prioritas yang aku lakukan, karena lebih menghemat biaya,” ujar Akbar.
Aku pun membeli bahan makanan yang sedang diskon atau half price. Untungnya juga, aku merupakan salah satu orang yang suka memasak.
Dalam menyambut datangnya Ramadan, aku merasa tidak menemukan hal-hal spesial di Australia.
Aku melihat kondisinya biasa saja, karena tidak ada satu pun warga yang berjualan di pinggir jalan, layaknya di Indonesia.
Akan tetapi, ada beberapa daerah atau distrik di Australia yang bisa aku sebut sebagai Kampung Orang Timur Tengah.
Di sana isinya mayoritas orang Arab atau Turki. Biasanya, mereka mengadakan festival makanan Ramadan.
Mereka juga kerap mengadakan buka bersama dengan umat Islam yang ada di Australia. Namun, para nonmuslim juga sering datang ke Kampung Orang Timur Tengah.
Banyak umat agama lain yang datang ke sana hanya untuk merasakan suasana Ramadan yang cukup damai.
Aku pun tidak dapat memungkiri bahwa hubungan antaragama di Australia sangatlah erat.
“Australia menjadi salah satu negara dengan menjunjung tinggi rasa saling menghormati antarumat beragama,” papar Akbar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News