Kisah Mualaf: Orang Tua Beda Keyakinan, Aku Dapat Hidayah Islam

31 Maret 2022 18:30

GenPI.co - Perkenalkan namaku Friady Adam. Aku berusia 26 tahun. Aku berprofesi sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan.

Kali ini, aku akan menceritakan perjalananku menjadi mualaf.

Sebelum menjadi menjadi mualaf saat SMP, aku memang tidak memiliki agama dari kecil karena orang tuaku berbeda keyakinan, yakni Bapak islam dan Ibu protestan. 

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Sering Sambangi Masjid, Kini Aku Ucapkan 2 Syahadat

Oleh karena itu, sejak kecil aku memang tidak dipaksa untuk memilih agama apa pun. 

"Jadi, aku diberikan kebebasan dalam memilih agama," ungkap Adam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Tak Sabar Menunggu Bedug dan Segelas Teh Manis

Setelah ibuku akhirnya memeluk islam atau mualaf, saat itu juga aku masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan masih belum bisa memilih untuk memeluk agama mana pun. 

Dalam prosesku menjadi mualaf, aku sebenarnya sudah mengikuti kegiatan teman yang beragama protestan dan katolik.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Ditinggal Suami, Aku Temukan Keajaiban dalam Islam

Namun, pada akhirnya aku nyaman bergaul dengan teman yang islam.

Awalnya ketika Ramadan tiba biasanya temanku mengajak aku untuk salat tarawih.

Menurutku, kegiatan tersebut menjadi hal paling bahagia dalam hidupku.

"Pada akhirnya aku memilih islam sebagai agama dan pedoman hidupku, karena aku yakin bahwa islam adalah agama yang baik dan sempurna", ujar Adam.

Aku juga berpikir islam punya sang pencipta atau Tuhan yang tak terlihat.

Setelah mengucap 2 kalimat syahadat, aku mulai mengikuti kewajiban sebagai seorang muslim, seperti salat dan berpuasa.

Bahkan, aku juga mengaji. Meski bisa membaca Al-quran, aku masih tidak sempurna dalam hukum bacaannya.

Aku juga merasa sulit menjaga hawa nafsu untuk makan dan minum ketika berpuasa.

Sebelum mualaf, aku biasanya makan dan minum pada siang hari. Namun, selama Ramadan semua itu tidak diperbolehkan. 

Terlepas dari kesulitan itu, jujur saja aku begitu merasakan kehadiran Allah SWT, terutama saat salat atau mengaji.

Aku berharap pada Ramadan tahun ini, aku bisa menjalankan ibadah lebih baik lagi agar mendapatkan pahala yang banyak.

Kisah mualaf ini seperti dituturkan Friady Adam kepada GenPI.co. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co