Cerita Horor: Liburan Terganggu, Ada Sosok Berbaju Merah Terbang

04 April 2022 19:30

GenPI.co - Halo, Namaku Citra. Aku ingin membagi cerita horor yang aku alami saat liburan. 

Januari lalu, aku bersama sahabatku pergi liburan ke wilayah Puncak, Bogor. Kami sudah memesan vila dari jauh-jauh hari.

Aku menuju ke Puncak bersama lima sahabatku. Kami berangkat menggunakan mobil milik ayahku.

BACA JUGA:  Cerita Horor: Sosok Hitam di Bangku Belakang Mobil, Tangis Pecah

Perjalanan kami menuju vila Penuh dengan kebahagian. Tawa dan canda tak pernah berhenti.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, kami akhirnya tiba di vila. Sahabatku langsung keluar dan berebut kamar. 

BACA JUGA:  Cerita Horor: Ketempelan Makhluk Halus, Ternyata Sosok Mengerikan

Tak lama setelah memilih kamar, kami langsung menuju ke kolam renang. Namun, sahabatku yang bernama Rindi tiba-tiba teriak.

“Tolong," teriak Rindi.

BACA JUGA:  Cerita Horor: Tangan Misterius dari Kolong Tempat Tidur, Ngeri

Kami pun bergegas naik ke kamar Rindi. Kami melihat Rindi sudah sangat ketakutan.

"Tolong, gue, tolong. Tadi ada yang tarik selimut gue," kata Rindi.

"Ah, lu ngantuk, kali? Tidak ada apa-apa, kok," jawabku.

Namun, Rindi memilih diam. Dia tahu bahwa kami tidak percaya dengan ceritanya.

Kami pun melewatkan kejadian itu dengan berenang. Kebahagiaan pun kembali terasa. 

Setelah puas berenang, kami kembali ke vila. Setelah membersihkan diri, kami masak bersama-sama di dapur.

Mendadak dua piring yang ada di belakangku pecah. Hal itu pun membuat kami kaget dan ketakutan. 

"Siapa yang senggol piring?,” tanyaku.

“Di belakang lu, kan, nggak ada orang,” kata Rindi. 

Kami mulai merasakan hal aneh di vila. Kami pun mulai percaya dengan ucapan Rindi sore tadi.

Aku pun membereskan piring yang pecah. Kami juga melanjutkan memasak makanan.

Setelah selesai makan malam, kami mengadakan movie time. Di tengah berjalannya film, terdengar suara teriakan perempuan.

"Eh, dengar nggak?," tanyaku.

Namun, Tak Ada yang mendengar suara teriakan itu. Hanya aku yang mendengarnya. 

Suara itu terdengar berkali-kali. Sahabatku pun mulai mendengar suara teriakan itu. 

Film yang kami tonton mendadak mati. Layar televisi mendadak menjadi merah.

Kami langsung berpelukan karena takut. Namun, suara perempuan itu terdengar makin jelas. 

Mendadak, jendela vila terbuka sendiri. Sosok berbaju merah dengan rambut panjang terlihat terbang mondar-mandir.

Salah satu temanku yang melihat langsung pingsan. Kami panik saat itu dan meminta ampun.

Sosok berbaju merah itu tertawa makin keras. Dia sempat berhenti di depan jendela, matanya tajam. 

Malam itu kami lewati dengan penuh ketakutan. Perasaan mulai lega saat matahari mulai terbit. 

Namun, teror sosok berbaju merah itu ternyata belum berhenti. Saat kami pulang, sosok itu melambai dari jendela atas.

“Lihat ke jendela," kata Rindi.

"Astagfirullah," kataku. 

Setelah sampai di Jakarta kami meminta ustaz untuk mendoakan kami. Ketakutan yang kami rasakan pun mulai reda. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co