GenPI.co - Cerita horor kesurupan dedemit penunggu pohon Asam ini dialami oleh tetangga sebelah rumahku. Kejadian saat itu sungguh sangat mengerikan.
Perkenalkan, namaku Rendra Wibowo, cerita ini terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu. Kisahnya berawal di pohon Asam yang berada di ujung desaku.
Aku dan teman-temanku sering bermain di bawah pohon itu. Beberapa orang dewasa juga.
Singkat cerita, tetangga sebelah rumahku Yuni Andini bermain di sana. Dia bersama teman sebayanya.
Jarak umurku dengan Yuni cukup jauh. Dia saat itu berada di kelas 3 SMA, sedangkan aku baru kelas 2 SMP.
Menuju Magrib, Yuni yang sedang bermain dengan teman-temannya mendadak berteriak sangat kencang. Tubuhnya terlihat sudah berada di tanah.
Orang-orang yang berada di sekitarnya tampak panik. Yuni ternyata kesurupan dedemit.
Salah satu temanku pergi memanggil orang tua Yuni. Tak lama setelah itu dia digendong pulang dalam keadaan masih kesurupan.
Di dalam rumah, Yuni terus berteriak. Tangannya terlihat diikat dengan selendang.
Wajahnya berkeringat. Tatapannya tajam, sungguh sangat menakutkan.
"Lepaskan ikatanku," teriak Yuni.
Pak Ustaz di sebelah Yuni terus membacakan doa. Namun, dedemit yang ada di tubuh Yuni tak juga keluar.
Dia terus tertawa, lalu menangis, mendadak tertawa lagi. Ibunya juga terus menangis melihat keadaan Yuni.
Ada salah satu teriakan Yuni yang masih aku ingat sampai saat ini. Saat itu, dia berteriak minta menikah.
"Aku ingin menikah, bawa pasanganku ke sini," teriak Yuni.
Saat mendengar hal itu, aku merasakan ketakutan yang luar biasa. Bulu kuduk pun langsung berdiri.
"Memangnya, setan juga menikah?" kataku dalam hati.
Tak lama setelah itu, Pak Ustaz membawa Yuni ke bawah pohon Asam. Aku dan teman-temanku mengikuti dari belakang.
Sesampainya di sana, Pak Ustaz terlihat membacakan doa. Kali ini terdengar lebih kencang.
Yuni berteriak kencang sekali. Mendadak, dia langsung tak sadarkan diri.
Situasi menakutkan itu sudah berakhir. Pak Ustaz berhasil mengusir dedemit yang merasuki Yuni.
Sejak saat itu, aku dan teman-temanku tak pernah main lagi di sana. Di bawah pohon Asam angker di ujung desa. (Cerita horor Rendra Wibowo, seperti yang dituturkan kepada GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News