Kisah Mualaf: Lantunan Ayat Suci Alquran Membuat Hatiku Sejuk

28 April 2022 23:50

GenPI.co - Perkenalkan namaku Rony. Usiaku kini 27 tahun. Aku sudah menjadi mualaf sejak 2016.

Kali ini, aku akan menceritakan perjalananku menjadi mualaf. Semua itu berawal dari H-3 sebelum Lebaran dua tahun lalu.

Awalnya aku bisa menjadi mualaf itu karena mendengar lantunan ayat suci Al Quran. Aku merasakan hal yang luar biasa saat itu.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Ditentang Keluarga, Kini Aku Dapat Wanita Salehah

"Hati benar-benar adem, sejuk, dan merasa tenang," batinku.

Jujur saja, aku memutuskan menjadi mualaf karena ketertarikanku terhadap agama Islam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Dulu Diprotes Keluarga, Kini Orang Tua Ikut Puasa

Aku merasa dorongan hatiku yang ingin mendalami agama Islam membuat pribadiku menjadi lebih baik.

Berbicara soal Ramadan, hal yg paling berkesan bagiku, yakni saat berbuka bersama dan menjalankan salat Tarawih bareng keluarga.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Iklan Ramadan Menuntunku Belajar Islam Lebih Dalam

"Hal itu yang membuatku merasa bahagia," ujarku.

Awal menjadi mualaf memang terasa berat buatku karena aku benar-benar tak bisa menahan haus.

Namun, seiring berjalannya waktu Alhamdulillah aku menjadi terbiasa.

Aku mengakui kesulitan sampai saat ini menjadi mualaf adalah membaca Al Quran.

Sebab, aku masih belajar dan mendalami semuanya yang berhubungan dengan agama Islam.

Pada Ramadan kali ini aku ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Gerbang maaf telah dibuka, aku mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk memohon ampun kepada Sang Pencipta.

Aku juga mencoba untuk terus memperbanyak doa, membaca Al Quran, dan mengeluarkan harta di jalan Allah SWT pada Ramadan kali ini.

Kisah mualaf ini seperti dituturkan Rony kepada GenPI.co.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co