Suami Pulang Larut Malam, Papa Mertua Makin Sayang

07 Juni 2022 20:30

GenPI.co - Namaku Yeri. Aku kini menikmati status baru sebagai istri dari pria yang aku sayangi, Mas Robi.

Ya, kami akhirnya menikah usai pacaran selama hampir tujuh tahun. Aku tak menyangka jika menjadi seorang istri ialah sesuatu yang sangat menyenangkan.

Sebab, aku sebelumnya agak takuk menikah karena teman-teman cerita kalau memiliki mertua itu merepotkan.

BACA JUGA:  Aku Tumbang di Kamar, Bapak Kost Datang Bawakan Vitamin

Namun, aku tidak menemukan hal itu terhadap perlakuan Papa Mertua yang sangat baol kepadaku.

"Mas. Apakah Papa memang begitu orangnya?" tanyaku kepada Mas Robi.

BACA JUGA:  Nikmatnya Durian yang Dibelah Bapak Kost, Stres Langsung Hilang

"Hah? Memang Papa kenapa?" sahutnya.

"Tidak apa-apa. Aku cuman merasa kalau Papa itu baik banget," jelasku.

BACA JUGA:  Gelisah di Rumah Mertua, Aku Dibikin Nyaman sama Kakak Ipar

"Ah, begitu. Papa memang begitu, kok. Jadi, kamu nggak usah khawatir, ya, sayang," jawab Mas Robi.

Singkat cerita, aku mendapatkan kebaikan papa mertua ketika Mas Robi sering pulang telat.

Maklum, Mas Robi bekerja di salah satu media besar sehingga pulang telat atau tidak, itu sudah menjadi hal biasa.

Malam itu, sekitar pukul 23.00 WIB, aku menunggu Mas Robi pulang di teras rumah.

Melihat aku sendiri di depan, papa mertua mengejutkanku dari belakang.

"Hii Yeri. Kamu ngapain di depan sendirian? Masuk rumah, dingin di luar," kata Papa Mertua.

"Iya, pah, sebentar lagi, ya. Aku menunggu Mas Robi pulang," kataku.

"Wah begitu, ya. Beruntung sekali si Robi bisa dapat istri kayak kamu," sahutnya.

"Hah? Biasa saja, kok, pah. Ini sudah sering aku lakuin juga," kataku sambil menutupi perasaan malu.

Setelah perbincangan itu, papa mertua masuk ke rumah dan meninggalkanku di luar.

"Mungkin dia bosan," pikirku.

Aku sebenarnya sudah mengantuk menunggu Mas Robi. Jadi, aku mau masuk rumah.

Akan tetapi, aku dikejutkan papa mertua yang ingin ke luar.

"Loh, mau ke mana, Pa?" kataku.

"Ini mau ke luar menemani kamu. Nih, ada pisang goreng yang masih hangat," sahutnya.

Papa mertua ternyata masuk ke rumah untuk masak pisang goreng kesukaanku.

Mendapatkan perlakuan itu, aku pun tak kuasa menahan tangis karena mendapat perhatian penuh dari keluarga suamiku.

"Hmm. Terima kasih banyak atas kehangatan ini, pa," ucapku.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co