GenPI.co - Namaku Anita. Seorang mahasiswi semester akhir. Aku sudah tiga tahun lebih tinggal di sebuah indekos. Oh, iya, bapak kosnya itu pacarku, loh.
Pasti yang baca dear diary ini akan terheran. Tenang saja, bapak kosnya bukan yang sudah aki-aki, kok.
Dia masih muda, pengusaha indekos, dan juga dosen di kampus aku. Mungkin, usianya baru 32 tahun.
Pertemuan aku dengan bapak kost berawal dari sebuah jejaring media sosial berwarna biru.
Aku tengah mencari iklan tentang indekos untuk aku tinggal selama di Jakarta. Kebetulan, aku tinggal di Serang, Banten.
Setelah aku chatting dengan pemilik kos, bernama Dimas, aku langsung minta nomornya.
Akhirnya, aku bertemu di tempat kos itu. Aku pikir dia adalah anak dari pemilik kos. Saat memperkenalkan diri, aku canggung banget.
"Halo, selamat siang, Anita. Saya Dimas pemilik kos. Bagaimana, mau lihat unit dulu?," tanya Dimas.
"Eh, Mas Dimas, saya pikir anak pemilik kos. Iya, saya mau lihat-lihat dulu, ya," sahutku.
Dimas mengantar aku jalan-jalan mengelilingi tiga kamar indekos yang kosong.
Akhirnya, aku tertarik dengan satu kamar yang menurutku sangat nyaman.
Setelah setahun berjalan aku menempati indekos milik Dimas, dia tiba-tiba sering mengirimkanku sarapan.
"Hi, Anita. Jangan lupa sarapan, ya," tulis di sebuah notes.
Aku dengan polos mengirimkannya chat dan mengucapkannya terima kasih.
Namun, setelah itu kami intens mengirimkan pesan. Dia juga makin perhatian denganku.
Setelah dua minggu penjajakan, Dimas mengajakku pacaran. Aku pun dengan senang hati menerima karena kami sudah sama-sama bawa perasaan alias baper.
Bahkan, pulang kuliah adalah misi utamaku untuk cepat-cepat bertemu dengan si bapak kos pujaan hatiku itu, hehehe.
Sayangnya, ini adalah tahun terakhirku di kosan milik Dimas. Aku pun harus bergegas pamit untuk pulang ke Serang.
Namun, Dimas mengunjungi keluarga dan langsung melamarku. Setelah wisuda nanti aku akan segera melangsungkan pernikahan dengan Dimas.
Aku bersyukur punya Dimas yang baik hati. Selain itu, Dimas juga sudah mapan.
Begitulah kisahku dengan bapak kos sang pujaan hati. Kisah yang sangat membahagiakan dan aku syukuri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News