GenPI.co - Cerita horor ini terjadi saat aku masih tinggal di salah satu kota di Jawa Tengah.
Sebelum cerita ini lebih jauh, perkenalkan, namaku Dewangga Putra.
Cerita ini berawal saat aku dan kedua temanku Ganda dan Panggih pergi mencari burung di hutan pohon jati.
Letak hutan pohon jati berada di ujung kotaku, kami berangkat sekitar pukul 19.00 WIB.
Kami sudah sering mencari burung di hutan pohon jati, jadi tak ada rasa takut maupun khawatir.
Namun, malam itu perasaanku tak seperti biasanya, sedikit khawatir dan takut akan suatu hal.
Aku menyimpan perasaan itu sendiri dan tetap melanjutkan perjalanan mencari burung.
Sarang burung biasanya ada pada pohon kayu jati yang masih berusia muda dan tak terlalu tinggi.
Saat melihat ke atas, aku melihat sosok hitam meringis ke arahku.
Aku langsung lari sembari berteriak menuju ke arah jalan raya.
Namun, dedemit penunggu hutan pohon jati itu terlihat mengejarku.
Ganda dan Panggih ikut berlari, mereka berada tepat di depanku.
"lari! setannya mengejar kita," kata Ganda.
Kami berlari dengan sekuat tenaga dan tanpa melihat ke belakang lagi.
Saat sampai di pinggir jalan raya, aku kembali melihat ke arah hutan.
Untungnya, dedemit itu sudah tak mengejar kami lagi.
Tak lama, aku baru ingat bahwa malam itu ialah malam Jumat.
"Aku lupa kalau ini malam Jumat. Pantas saja kita digangggu dedemit," kataku.
Sejak saat itu, aku sudah tak pernah lagi mencari burung pada malam hari. (Cerita horor Dewangga Putra, seperti yang dituturkan kepada GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News