Demi Bayar Utang, Aku Menerima Lamaran Anak Debt Collector

19 Juli 2022 19:10

GenPI.co - Hai, perkenalkan namaku Carissa. Ini adalah kisah menyedihkan yang aku rasakan selama bertahan-tahun.

Banyak anak muda menghabiskan waktu bersama dengan kekasihnya di malam minggu. Namun, tidak denganku, yang selalu terjebak di masa lalu.

Enam tahun lalu, aku sama seperti remaja pada umumnya, menghabiskan waktu bersama orang yang mereka sayangi.

BACA JUGA:  Paras Cantik Ibu Guru Membuatku Kelepek-kelepek, Aduhai

Namun, hubunganku tidak berjalan dengan lancar, sehingga kami sepakat untuk mengakhirinya tepat di hari ulang tahunku.

Sejak mengakhiri hubungan dengan mantan kekasihku, Evan, rasanya sangat sulit untuk membuka hati lagi.

BACA JUGA:  Sungguh Miris, Aku Rela Terjebak Friendzone Demi Dia

Sebab, ada rasa kecewa yang bercampur dengan ekspetasi terlalu tinggi dari keluarga.

Sebagai anak satu-satunya, aku diharapkan bisa menemukan pasangan hidup yang jauh lebih mapan.

BACA JUGA:  Pengkhianat! Kekasihku Menikahi Wanita Lain

"Ca, kamu itu jangan lagi punya pacar kayak Evan, masa kemana-mana kamu yang bayar, sih," ucap ibuku sambil memotong bawang di dapur.

"Iya, dengar kata ibumu itu, Ca, anak ayah tidak boleh hidup susah," lanjut ayah sambil menonton televisi.

"Iya, yah, bu," ucapku dengan nada yang pelan.

Kini usiaku sudah genap 30 tahun. Rasa takut yang terlalu tinggi membuatku selalu menolak pria yang menyatakan cinta padaku.

Sampai suatu ketika, keluarga kami terjerat utang yang sangat banyak.

Ibu terpaksa menjual emas kawinnya, sedangkan ayah menggadaikan motor dan beberapa peralatan elektronik di rumah.

"Ca, kamu mau menikah dengan anaknya Pak Sabar? Dia sudah lama suka sama kamu, bila kamu menerimanya utang keluarga kita akan dianggap lunas," tanya Ayah padaku.

Pak Sabar sendiri adalah debt collector yang selalu menyambangi rumah kami untuk menagih utang.

Mendapat pertanyaan tersebut tentu membuat hatiku berontak.

Namun, tidak ada pilihan lain, aku harus menerima tawaran tersebut demi melunasi utang orang tua. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co