Bertahan LDR 5 Tahun, Aku Mendadak Diputusin Kekasih

03 Agustus 2022 11:15

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Rosy Indriana. Kini, usiaku 25 tahun dan berprofesi sebagai staf kreatif di salah satu perusahaan di Jakarta.

Aku pernah menjalin hubungan long distance relationship (LDR) dengan seorang pria yang juga merupakan teman semasa SMA bernama Vito.

Setelah lulus SMA, Vito memutuskan melanjutkan pendidikan ke Inggris.

BACA JUGA:  Sungguh Miris, Aku Rela Terjebak Friendzone Demi Dia

Kami pun terus berkomunikasi walau hanya lewat telepon atau video call.

Saat anniversary ke-5, kami membuat perayaan kecil. Aku di Indonesia meniup lilin dan begitu juga dia.

BACA JUGA:  Paras Cantik Ibu Guru Membuatku Kelepek-kelepek, Aduhai

Dalam perayaan tersebut, Vito membuat satu permintaan tentang hubungan kami.

"Kamu baik-baik, ya, di sana. Aku berjanji akan pulang secepatnya setelah pendidikan dan pekerjaanku selesai di sini," ucap dia lewat telepon.

BACA JUGA:  Kisah Cintaku Terbentur Perbedaan Agama, David Menikahi Mantan

"Iya, aku percaya, kok, kamu pasti akan kembali," jawabku.

Tiga bulan berselang setelah anniversary ke-5, kami perlahan mulai jarang berkomunikasi.

Aku awalnya berpikir mungkin dia sedang sibuk atau sedang fokus dengan pekerjaannya.

Seminggu kemudian, dia menyampaikan voice note tentang keadaannya di Inggris.

"Hai, Rosy. Apa kabar? Semoga harimu menyenangkan di Indonesia. Maaf, kalau aku sudah jarang menghubungimu belakangan ini. Sebab, ada alasan tertentu aku melakukan hal itu," ujarnya.

Ketika mendengar voice note pertama, aku tak mengerti apa maksudnya.

Setelah itu, aku mendengarkan voice note kedua dan semua penjelasan dari Vito akhirnya terungkap.

"Iya, aku berpikir sepertinya akan menetap seumur hidup di sini. Aku harap kamu mengerti hal tersebut. Selain itu, aku ingin mengabarkan beberapa bulan terakhir sebenarnya aku sudah menjalin hubungan serius dengan wanita asal Inggris," terangnya.

"Aku berharap kamu bisa melepaskan diriku. Maaf juga kalau aku tak pernah membicarakan hal ini sebelumnya. Terakhir, kami berencana akan menikah minggu depan. Maafkan aku, Rosy," tambahnya.

Mendengar penjelasan Vito, hati aku seperti tercabik-cabik. Bagaimana tidak? Aku begitu mencintainya dan terus berusaha menjaga hubungan kami selama 5 tahun ini.

Seketika aku langsung lemas dan tak ingin bertemu siapa pun saat itu. Aku hanya bisa menangis berhari-hari di kamar.

Setelah 2 minggu, aku memutuskan untuk menyampaikan pesan kepadanya.

"Halo, Vito. Kini aku mengerti yang kamu maksud. Aku mencoba untuk ikhlas, tetapi tak semudah yang dikira. Aku hanya bisa bilang, aku benci untuk mencintai dirimu. Semoga kamu bahagia dengan pasanganmu hingga ke depannya. Terima kasih atas segalanya," ucap aku.

Aku kini mencoba menjalani hidup baru dan tak ingin terlarut dalam kesedihan. Sebab, masih banyak hal bahagia yang bisa aku rasakan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co