GenPI.co - Perkenalkan, namaku Heri Setiawan. Aku ingin menceritakan salah satu kisah horor yang aku alami semasa SMP.
Saat itu, aku adalah remaja yang suka berbicara sembarangan tanpa berpikir terlebih dulu.
Aku juga sering bercanda perihal hal-hal horor kepada temanku, Ryo Darmawan.
Suatu malam saat sedang nongkrong, Ryo menceritakan kepadaku soal mitos pohon beringin yang terletak di tengah jalan.
Pohon beringin tersebut memang terkenal angker, bahkan beberapa kecelakaan juga pernah terjadi di sekitar lokasi tersebut.
"Her, lo tahu enggak? Pohon itu ada penunggunya cewek berwajah seram, makanya banyak kecelakaan sering terjadi," ucap Ryo.
"Ah, masa? Memang murni kecelakaan mungkin," ujar diriku tak percaya.
"Beneran, bahkan dahulu ada orang yang mencoba menebangnya, tetapi tak berhasil. Orang itu kemudian sakit parah selama 13 hari," tutur dia.
"Lo percaya saja yang kayak begitu. Makin lama cerita, nanti cewek penunggu pohon beringin malah mendatangi rumah lo," ujarku sembari tertawa.
Setelah obrolan itu, kami langsung pulang ke rumah masing-masing sekitar pukul 01.00 WIB. Namun, kepulanganku ke rumah pada saat itu tampak berbeda dari biasanya.
Sesampainya di depan rumah, aku mencoba untuk mengetuk pintu dengan perlahan karena orang tuaku sudah tidur saat itu.
Tak kunjung ada jawaban, aku pun mencoba mengetuk sambil memanggil orang yang ada di rumah berharap mereka segera membukakan pintu.
Sebab, suasana pada saat itu begitu sunyi dan tak ada satu pun orang yang ada di sekitar.
Setelah 10 menit tak ada jawaban, akhirnya aku memutuskan untuk menerawang ke dalam rumah lewat jendela kaca berukuran besar yang berada tepat di samping pintu.
Saat aku mau menerawang, tiba-tiba saja kaca itu menunjukkan sekelebat bayangan putih berada di belakangku.
Aku yang awalnya biasa saja, tapi lama-lama semakin merinding.
Merasa penasaran, aku akhirnya memutuskan untuk melihatnya kembali melalui kaca tersebut sosok apa yang muncul tadi.
Saat aku melihat kaca tersebut, ada seorang perempuan memakai baju putih melambai-lambai kepadaku sembari tersenyum.
Aku pun langsung kaget saat melihat hal itu. Ketika memandang kaca untuk ketiga kalinya, sosok itu sudah tak ada.
Saat aku mencoba mengetuk pintu rumah, tiba-tiba kembali terdengar suara bisikan di telinga kananku.
"Kamu mau ke mana?" bunyi suara itu dengan sangat jelas.
Seketika aku langsung berteriak dan menggedor pintu rumah sekencang-kencangnya.
Setelah itu, ayahku membuka pintu dan langsung memarahiku karena dianggap membuat keributan tengah malam.
Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Aku pun langsung segera menuju ke tempat tidur dan mencoba melupakan hal tersebut.
Kejadian itu sungguh menjadi momen yang tak terlupakan bagiku dan langsung membuatku percaya tentang hantu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News