GenPI.co - Hai, namaku Adrian Muhammad. Ini adalah kisah horor yang aku alami kurang lebih 2 tahun lalu saat baru pindah ke rumah baru.
Pada saat itu, aku dan kakakku Ulfa Nabilah pindah dari rumah yang lama karena masa kontraknya sudah habis.
Kami sebenarnya sudah nyaman tinggal di situ, karena sudah 2 tahun tidak pernah ada masalah apapun.
Namun, Ibu yang mengontrakkan rumah tersebut ingin memberikan rumah tersebut untuk orang tuanya. Jadi, mau tidak mau kami harus pindah mencari rumah baru.
Setelah sekian lama mencari di internet, aku menemukan salah satu rumah dengan harga kontrak yang sangat murah dibandingkan dengan yang lain.
“Di sini aja, ya, kak? Bagian dalamnya juga kelihatannya bagus, nih,” ujarku sambil menunjukkan foto rumah tersebut ke kakakku.
“Yaudah, lo yang atur, deh, dek. Gue ngikut aja,” jawab Ulfa.
Akhirnya, aku langsung menghubungi nomor kontak yang tertera dan ternyata rumahnya masih tersedia untuk dikontrak.
Tanpa pikir panjang, aku langsung melakukan pembayaran dan keesokan harinya pindah ke rumah tersebut.
Hari pertama tinggal di sana berjalan tanpa ada masalah apapun. Kami sibuk merapikan barang-barang bawaan dari rumah sebelumnya.
Pada hari kedua, gangguan mulai datang. Pada sore hari saat aku mandi, tiba-tiba lampu mati selama kurang lebih 2 detik, kemudian kembali menyala.
“Iseng banget sih lo, kak. Kayak anak kecil aja mainin lampu kamar mandi,” ujarku ke Ulfa saat sudah selesai mandi.
“Hah? Gue dari tadi di kamar,” jawabnya kebingungan.
Aku hanya tertawa karena tidak percaya kalau bukan kakakku yang jahil saat itu. Pasalnya, kami hanya tinggal berdua di rumah itu.
Malam harinya, aku terjaga hingga pukul dua malam. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki kecil yang berlari diikuti dengan suara tertawa seorang anak kecil. Sontak aku langsung merinding.
Lampu kamar langsung aku matikan dan mencoba untuk tidur.
Pagi harinya, aku mencoba untuk menanyakan suara yang kudengar itu ke kakakku.
Namun, dia sudah terlebih dahulu bertanya dengan wajah yang pucat.
“Semalam, lo denger, kan?” tanyanya.
Aku hanya mengangguk dan terdiam.
Siang harinya, kami akhirnya tahu dari tetangga kalau ternyata dahulu di rumah ini ada seorang anak yang meninggal karena dibunuh oleh kedua orang tuanya.
Setelah mendengar itu, kami langsung memutuskan untuk pindah dari rumah tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News