GenPI.co - Perkenalkan, namaku Ratna Saputri. Aku berumur 25 tahun dan bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
Sejak SMP, aku sudah senang memakai kuteks di kuku tangan maupun kaki.
Menurutku, hal tersebut lazim dilakukan wanita untuk memperindah jari-jarinya.
Suatu hari, aku masuk sekolah di hari pertama usai libur panjang. Saat itu, aku sudah mempersiapkan peralatan kuteks di tasku.
Sesampainya aku di sekolah, aku mengikuti pelajaran seperti pada biasanya.
Namun, setelah jam pelajaran selesai dan waktunya untuk beristirahat, aku pun langsung mengeluarkan alat kuteksku.
Aku menguteks tangan sendiri saat teman-temanku sibuk membeli jajanan di kantin.
Walaupun begitu, aku tetap makan. Sebab, aku juga sudah menyiapkan camilan di tasku.
Biasanya, teman-teman yang sudah selesai jajan dari kantin, pasti langsung menghampiriku.
"Gila, lo, orang-orang jajan dan lo malah milih bikin kuteks di tangan," kata salah satu temanku.
Seketika, aku pun mengeluarkan ekspresi ketawa kecil sembari merespons pernyataan tersebut.
"Gapapa kali, lagipula kan gua juga ngemil, nih. Asli, gua lagi suka banget sama kuteks ini, makanya gua mau bikin di tangan dan kaki gua," balasku.
Mendengar pernyataan tersebut, temanku hanya bisa mengelus dadanya sembari tertawa juga.
Waktu 30 menit pun berlalu dan akhirnya aku selesai memberikan kuteksu pada kaki dan tanganku.
Kuku tangan dan kaki pun tampak indah. Saat guru mulai masuk ke dalam kelas, aku pun mulai menyembunyikan tanganku.
Sebab, sebenarnya di sekolahku tidak boleh pakai kuteks.
Saat di bangku SMA, aku kembali melakukan hal yang sama. Aku hampir tiap hari mengganti kuteks di kuku tangan dan kaki.
Namun, kali ini sekolahku memberikan kebebasan atas hal tersebut.
Tak terasa, waktu tiga tahun berlalu, aku pun dinyatakan lulus dari bangku SMA.
Setelah itu, aku memutuskan untuk terjun alias bekerja di bidang pewarna kuku, baik kaki maupun tangan.
Ya, aku diterima bekerja di salah satu salon yang ada di mal Jakarta. Bekerja sebagai pewarna kuku kaki dan tangan orang menjadi kesukaan tersendiri bagiku. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News