GenPI.co - Hai, namaku Rini. Aku adalah seorang guru sekolah menengah atas di Malang.
Sudah beberapa kali aku berniat pergi dari kota ini. Namun, ada seseorang yang selalu menahanku lewat mimpi. Dia adalah Mas Wahyu.
Saat ini, aku dan Mas Wahyu memang tidak memiliki status hubungan khusus. Kami hanya dua orang yang saling bersikap baik dan sering bercerita.
Dia merupakan pendengar yang baik, ramah, dan tidak terlalu banyak menuntut. Namun, hal tersebut justru membuat hubungan kami terhalang.
Sikapnya yang terkadang membatasi hubungan membuat kami hanya menjadi teman saja. Padahal, sejujurnya aku mengharapkan lebih.
Usiaku kini menginjak 30 tahun, sudah sangat matang untuk maju ke jenjang pernikahan dan membangun sebuah keluarga.
Aku tahu, menikah bukanlah sebuah kompetisi yang harus dimenangkan. Namun, dorongan hati berkata lain, aku ingin dimiliki.
Haruskah aku pergi untuk dikejar atau diam agar ditanya? Hal tersebut terlalu kekanak-kanakan untuk aku yang sudah berumur ini.
Mas Wahyu, andaikan kau mendengar suara rintihan hati yang ingin pelukanmu dalam sebuah keutuhan keluarga.
Aku hanya bisa sabar dan menunggu kesempatan dari tuhan. Semoga yang Maha Kuasa menyatukan hatiku dengan orang terbaik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News