Jual Laptop, Aku Malah Dapat Jodoh

07 Desember 2022 18:30

GenPI.co - Hai, namaku Roni Barmanati. Ini adalah kisahku saat bertemu dengan belahan hati pada waktu yang bisa dibilang unik.

Saat itu, aku sedang berusaha untuk menjual laptop yang sudah kumiliki selama kurang lebih satu setengah tahun.

Alasanku menjual laptop tersebut karena aku sudah membeli laptop baru dengan spesifikasi yang lebih bagus.

BACA JUGA:  Tiba-tiba Mengakhiri Hubungan, Kekasihku Ternyata Selingkuh

Setelah dua minggu memasarkannya di media sosial, akhirnya ada juga yang tertarik untuk membeli laptopku.

Dia seorang wanita, namanya Windy Florencia. Aku awalnya tidak menyangka kalau yang akan membeli laptopku itu ternyata seorang wanita.

BACA JUGA:  Bersama-sama Mewujudkan Masa Depan, Kekasihku Tiba-tiba Pergi

Pasalnya, laptop yang aku jual itu diperuntukkan untuk bermain game dan biasanya digunakan oleh pria.

“Ah, mungkin untuk adiknya atau pacarnya, ya,” pikirku.

BACA JUGA:  Ditinggal Kekasih ke Luar Kota, Kesetiaanku Diuji

Setelah berbincang-bincang selama kurang lebih tiga hari, kami akhirnya sepakat untuk melakukan transaksi secara langsung.

Beruntungnya, tempat tinggal kami masih di kota yang sama dan tidak terlalu jauh.

Saat melihat Windy untuk pertama kalinya, aku langsung tertegun. Dia sangat cantik.

Rambutnya hitam pendek, tinggi badannya kurang lebih sebahuku, dan yang paling membuatku meleleh ialah lesung pipitnya.

Kami kemudian bersalaman dan aku mengeluarkan laptop milikku itu.

“Ini laptopnya buat adek? Atau pacar?” tanyaku kepadanya sembari membuka dan menyalakan laptop itu untuk diperiksa.

“Enggak, kok. Ini untukku. Kebetulan sedang mencari laptop yang sekiranya kuat untuk main game,” jawabnya.

Aku pun makin jatuh cinta setelah mendengar jawabannya.

“Sudah cantik, gemar bermain game, kurang lengkap apa dirimu, Windy,” pikirku dalam hati.

Setelah dirinya melakukan pengecekan terhadap laptop itu, kami pun menyelesaikan transaksi.

Saat ingin pulang, dia meminta nomor teleponku. Aku pun langsung geer dan senang bukan main.

Namun, rupanya dia meminta nomorku untuk berjaga-jaga jika ada yang ingin ditanyakan soal laptop itu.

Aku pun memberikan nomor ponselku kepadanya. Sebuah peningkatan dalam proses pendekatan karena sebelumnya kami hanya berbincang melalui media sosial.

Sejak saat itu, dia beberapa kali bertanya soal fitur-fitur di laptop yang aku jual kepadanya.

Tidak hanya itu, perbincangan kami juga lama-kelamaan bergeser ke game-game yang sedang kami mainkan.

Hingga akhirnya, pada suatu hari kami bermain game online bersama-sama dalam kurun waktu yang cukup panjang.

Hubungan kamu makin dekat dan hampir setiap hari bertemu di dunia game.

Tidak kuat menahan diri, aku pun mengungkapkan perasaanku kepadanya setelah tiga bulan menjalani komunikasi yang intens.

“Kalau pun ditolak, tidak apa-apa, tiga bulan ini sungguh waktu terbaik dalam hidupku,” pikirku.

Jantungku terasa berhenti saat Windy membalas pesanku itu dan menyatakan bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama.

Sejak saat itu, kami menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dan tahun depan kami akan mengikat janji suci. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co