GenPI.co - Aku harus mengakui kamu adalah wanita cantik. Aku harus jujur kamu sangat memesona.
Namun, di balik parasmu yang cantik, kamu selalu membuat hatiku tercabik-cabik.
Namaku Indra. Aku kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta. Orang yang sedang kuceritakan ialah Agnes.
Dia sekampus denganku. Hubungan kami belum resmi, bahkan tidak tahu ujungnya akan ke mana.
Banyak yang menganggap aku dan Agnes sudah pacaran. Namun, kenyataannya berbeda.
Faktanya sangat bertolak belakang. Agnes sangat keras kepala. Aku sudah berusaha keras memecahkan karang di hatinya.
Namun, usahaku selalu gagal total. Agnes terlalu keras ditaklukkan. Pendiriannya sangat kukuh.
Entah sudah berapa kali aku mengutarakan perasaanku. Aku sudah mencoba banyak hal.
Namun, Agnes selalu tidak menganggapku. Dia selalu membuat kebingungan tersendiri.
“Kenapa, sih?” tanyaku.
Saat itu, aku kembali meminta Agnes menjadi pacarku. Aku kembali memberanikan diri.
“Apanya?”
“Kenapa kamu nggak pernah mau menjawab,” ujarku.
Agnes terdiam. Jawaban mulai muncul pada Oktober 2020. Aku diberi tahu Linda, teman Agnes.
Linda mengatakan Agnes sebenarnya sangat mencintaiku. Menurut Linda, Agnes selalu menceritakan tentang aku.
Deg. Jantungku bertalu-talu. Wanita cantik itu bisa menyimpan perasaannya sangat lama. Aku bahkan tidak pernah tahu Agnes sangat mencintaiku.
“Dia kagum banget sama kamu,” kata Linda.
“Soal?”
“Semua caramu memperlakukan dia. Caramu menjalani hidup,” ucap Linda.
“Apa yang harus kulakukan?”
“Kayak biasanya aja. Suatu saat dia pasti kasih jawaban,” kata Linda. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News