Aku Simpan Kisah Cintaku, Kamu yang Harus Mengambilnya

07 Januari 2023 21:00

GenPI.co - Aku akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Aku sudah bisa memendam kisah cintaku dengan Robi.

Aku memang mencintai dia. Namun, aku sadar perjuanganku tidak akan berhasil. Robi sangat susah didapatkan.

O, iya. Namaku Dian. Aku dan Robi adalah karyawan di sebuah perusahaan swasta di Bandung.

BACA JUGA:  Kisah Cintaku: Aku Mencintainya Sepenuh Hati, Dia Setengah Hati

Kami dipertemukan ketika sama-sama mengikuti acara kantor. Aku dan Robi berbeda tempat kerja.

Namun, kami bertemu di tempat yang sama. Saat itu, Robi mengajakku berkenalan. Perkenalan yang singkat. Sangat sederhana.

BACA JUGA:  Kisah Cintaku Bersemi Gara-Gara Piala Dunia

Aku tidak memiliki perasaan apa pun kepadanya pada saat itu. Perasaanku benar-benar biasa.

Entah dengan Robi. Setelah itu, dia mulai berani menghubungiku. Robi juga tidak sungkan mengajakku keluar.

BACA JUGA:  Kisah Cintaku Naik Turun, Akhirnya Kami Menikah

Aku mengiyakan, tetapi juga beberapa kali menolaknya. Aku merasa buang-buang waktu dengannya.

“Ngapain, sih?” tanyaku kepada Ola, sahabatku.

Ola adalah teman baikku. Dia sangat mengetahui kehidupan pribadiku, termasuk kisah cintaku.

“Namanya juga usaha,” kata Ola.

Aku tidak memedulikan ucapannya. Aku juga bersikap cuek dengan semua usaha Robi.

Namun, cinta memang aneh. Ia bisa datang kapan pun dan di mana pun. Tiba-tiba aku merasa ada yang kurang ketika Robi tidak menghubungiku.

Aku merasa hidupku cukup hampa. Aneh. Kenapa semua ini terjadi? Aku hanya bertanya-tanya dalam hati.

“Kenapa, ya?” tanyaku kepada Ola.

“Namanya juga cinta,” jawabnya.

Aku diam saja. Namun, lama-lama aku gusar. Perasaan itu menyiksaku. Aku terperangkap dalam jeratan cintanya.

Di sisi lain, Robi seolah sudah membiarkanku. Mungkin dia merasa sudah kubiarkan sangat lama.

Robi menjauh. Dia menghilang pelan-pelan. Aku berusaha kuat mendekatinya. Namun, usahaku gagal.

“Orang yang sudah patah hati memang seperti itu. Dia mungkin sudah merasa lelah berjuang,” kata Ola.

“Cuma kayak gitu menyerah?”

“Kamu juga cuekin dia parah banget,”

Jleb. Ucapan Ola menghunjam jantungku. Apa iya? Ucapku dalam hati. Aku memilih diam. Apa aku jahat banget?

Sekarang giliran aku yang menginginkan Robi. Namun, dia masih membeku seperti es.

Aku memilih menyimpan kisah cintaku. Suatu saat biar dia yang mengambilnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co