GenPI.co - Aku bekerja sebagai pegawai swasta dan juga pacar sewaan. Perjalananku sebagai pacar sewaan sudah berjalan dua tahun ini sejak 2018 akhir.
Awalnya, profesi itu aku jalani karena ajakan temanku, namanya Rindi. Dia tahu aku sedang kesulitan ekonomi, itulah mengapa aku menerima tawarannya.
Klien pertamaku adalah Om Reza, umurnya mungkin sudah 50 tahun. Tugasku hanya menemaninya saat bosan. Ada yang unik dari dia, orangnya baik hati dan selama empat bulan menjadi pacar kontraknya, aku tidak pernah sekali pun dijamahnya.
BACA JUGA: Melihat Bekas Cupang dari Janda, Istriku Ajukan Talak Cerai
Om Reza sempat bertanya kepadaku alasanku menjadi pacar sewaan. Jujur, aku malu sekali untuk menceritakan semuanya.
Pelan-pelan aku mulai bercerita, posisiku sama dia berada di sebuah kamar hotel di kawasan Bogor, Jawa Barat. Sekali lagi, Om Reza tidak menyentuhku sama sekali.
"Kamu kenapa bisa menjadi pacar sewaan?" Tanya Om Reza.
"Jujur, om. Aku begini karena kondisi keuangan di rumah yang tidak stabil. Mungkin, alasanku klasik, tetapi ini kenyataannya," sahutku.
"Ada apa?" Tanya Om Reza.
"Aku butuh uang untuk operasi adikku, dia sakit parah. Selain itu, aku harus membiayai kuliah dan sekolah adik. Tulang punggung ada di aku, om," jawabku sambil meneteskan air mata, membayangkan keluargaku di rumah.
Melihat aku meneteskan air mata, Om Reza lantas memelukku dan mengatakan kata yang terngiang di hati sampai saat ini.
"semua ini akan berlalu, sabar dan tetaplah berusaha," nasihatnya.
Dari situlah aku mulai menaruh perasaan kepadanya. Mungkin karena Om Reza orang yang sudah dewasa dan pengalaman yang sudah dia tempuh panjang.
Waktu cepat sekali berlalu, hari ini bulan terakhir aku bersama Om Reza. Jujur, aku nggak mau berpisah dengan dia.
Namun, di satu sisi aku ingat bahwa dia sudah memiliki anak dan istri yang menunggunya di rumah. Aku menilai pekerjaanku ini akan membuat rumah tangganya hancur.
Apalagi perasan ini yang sudah tidak bisa terbendung lagi. Saat masa kontrakku habis, aku memeluknya dan mengatakan untuk pulang ke rumah meski aku tahu, Om Reza melakukan hal ini karena rasa bosan kepada istrinya.
BACA JUGA: Aku Dijebak Janda di Desa KKN, Kehormatanku Direnggut
"Om, terima kasih sudah menjadi teman galauku. Harusnya aku yang memuaskanmu, malahan kamu membuatku banyak belajar soal hidup," kataku saat salam perpisahan kepadanya
Dia pun memberikanku sebuah cek sebagai imbalan telah menjadi pacar sewaannya. Nilai itu sangat banyak, mungkin bisa cukup untuk biaya operasi adikku dan biaya kuliahku hingga lulus.
Terima kasih Om Reza sayang, perasaan ini akan aku pendam dan menjadi ilmu berharga di dalam hidupku. Aku menyayangimu, Om. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News