Pesona Duda Satu Anak itu Bikin Aku Terkulai Lemas

18 Maret 2021 17:05

GenPI.co - Usia tidak menghalangiku mencintai yang umurnya jauh di atas aku. Saat ini statusku masih mahasiswi di salah satu universitas swasta di Jakarta.

Jujur, saat ini aku mencintai seorang duda anak satu bernama Ahmad. Rasa cinta itu muncul saat aku sering berkunjung ke salah satu kedai kopi di dekat kampusku.

Tentunya duda itu pemilik kedai kopi di sana. Om Ahmad memang cool dan bertubuh atletis. 

BACA JUGAPijatan Maut Itu Membuat Tubuh Kekasihku Bergetar Hebat  

Pria berumur sekitar 43 tahun itu ternyata bercerai dengan mantan istrinya karena perselingkuhan. Sungguh menyakitkan memang.

Dalam pikirku 'Perempuan mana yang berani menyelingkuhi dia? Aku saja nggak tega, harusnya mantan istrinya beruntung". 

Ketertarikanku muncul dan kami saling tukar kontak pribadi dengan alasan aku ingin magang di kedainya. Semenjak itu, aku merasa makin dekat dengannya dan mulai mengetahui bahwa dia memiliki seorang putra berusia 3 tahun. 

Ingin menjauh, tetapi hatiku menuntun untuk makin dekat. Mungkin karena status yang disandangnya buatku sedikit ragu. 

Namun, akhirnya aku mencoba menganggap biasa saja dan terus berusaha meyakinkan om Ahmad, kalau diriku serius. Saat bicara empat mata saja dia menarik hatiku, pikirannya begitu dewasa membuatku jatuh cinta. 

Om Ahmad pun sempat pergi untuk mencari bahan kopi denganku. Awalnya aku merasa malu, tetapi kini tidak lagi.

Aku ragu, apakah om Ahmad memiliki perasaan yang sama atau tidak. Dari pandanganku, sepertinya om Ahmad selalu baik kepada semua orang, itu juga membuatku ragu.

Namun, aku mencoba memberanikan diri untuk mengatakan cinta kepadanya secara langsung. Jawabannya buat hatiku hancur lebur terkulai lemas.

Cintaku ditolak karena baginya aku belum terlalu matang untuk berpikir ke depan. Dia beralasan masih banyak kesempatan yang bisa aku peroleh tanpa dia. 

BACA JUGAPelayanan Janda Tiada Dua, Keringatku Mengucur hingga Babak Akhir

Saat dia mengatakan hal itu, aku memilih untuk berhenti kerja di kedai kopinya. Dari situ aku sedikit tertarik dengan pesona om-om.

Bahkan, setelah cintaku ditolak Om Ahmad, aku mulai melirik salah satu dosen di kampusku. Semoga, kali ini cintaku tak bertepuk sebelah tangan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co