GenPI.co - Ekonom Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti B.Dharma Manullang memberikan pendapatnya terkait pinjaman pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Bank Dunia sebesar 500 juta dollar AS.
Pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk memperkuat sistem kesehatan nasional, seperti menambah tempat isolasi pasien covid-19, tempat tidur rumah sakit, tenaga medis, hingga lab pengujian.
Menurut Dharma, pinjaman tersebut bisa menjadi salah satu stimulus pemulihan ekonomi nasional.
Pasalnya, pemerintah tentu harus mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan aktivitas perekonomian di Indonesia.
“Jangan sampai kita hanya menangani masalah Covid-19 saja, tapi kita juga harus mengeluarkan kebijakan yang dapat menggerakan perekonomian nasional,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (21/6).
Dharma mengingatkan agar pemerintah tetap menjaga roda perekonomian nasional agar tak menambah angka pengangguran.
“Pemerintah itu harus menjaga peluang bagi masyarakat untuk mendapat kesempatan kerja,” ungkapnya.
Mantan Atase Perhubungan di Kedutaan Besar RI di Amerika Serikat itu mengatakan bahwa upaya pemerintah itu bisa dilakukan dengan membantu pengembangan sektor-sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Namun, kebijakan-kebijakan ekonomi itu juga perlu didukung dengan kebijakan-kebijakan non-ekonomi,” katanya.
Selain pinjaman sebesar 500 juta dollar AS itu, pemerintah Indonesia juga meminjam 400 juta dollar AS ke Bank Dunia pada 10 Juni 2021.
Oleh karena itu, total utang baru yang ditarik pemerintah Indonesia selama Juni 2021 sudah mencapai 900 juta dollar AS atau setara dengan Rp 13,04 triliun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News