GenPI.co - Anggaran 2020 sebesar Rp1.035 triliun dipertanyakan Rizal Ramli. Dana yang dituding menguap tanpa jejak itu disebut lari ke dua kemungkinan.
Dia mengaku heran dengan penggunaan anggaran besar tadi. Dengan dana sebesar itu, ekonom itu merasa tidak ada dampak signifikan terhadap ekonomi dan pandemi covid-19.
“Kok bisa sudah ngabisin Rp1.035 triliun, enggak ada dampak ekonominya. Nggak ada dampak terhadap pengurangan covid. Pasti mismanajemen, kalau enggak dikorupsi,” kata Rizal Ramli, seperti dikutip dari Youtube, Kamis, 22 Juli 2021.
Menurutnya, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan Pemerintah jika serius ingin menangani pandemi covid-19.
“Jadi saran saya kalau mau benerin covid ini, lockdown sudah spesifik setiap tiga minggu. Kalau bisa sampai 3 bulan. Nah yang kedua, kasih makan. Kasih obat gratis,” tambah Rizal Ramli.
Kemudian, dia menekankan gencarnya vaksinasi nasional untuk membentuk kekebalan komunal masyarakat Indonesia.
“Kedua, kita harus suntik vaksin. Supaya bisa herd immunity itu harus 180 juta orang. Artinya 360 juta suntikan,” ujar Rizal.
Lantas ke mana dana besar yang sudah digelontorkan pemerintah di 2020?
“Kemungkinannya cuma dua. Mismanajemen, dipakai label untuk penanganan covid, lain-lain, padahal dipakai untuk yang lain, buat nyelamatin oligarki, dan lainnya,” tutur Rizal Ramli.
Kemudian kemungkinan kedua adalah apa yang terjadi pada kasus bantuan sosial, yakni korupsi.
“Atau memang dikorupsi secara vulgar seperti bansos. Penjelasannya cuma itu,” sebut Rizal Ramli. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News