Rupiah/USD Joss Lagi, Analis Sebut Titah Jokowi Direspons Positif

30 Juli 2021 15:35

GenPI.co - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan hari ini kembali joss.

Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (30/7/2021) menguat 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 14.462 per dolar Amerika Serikat (AS).

Merupakan penguatan hari ketiga perdagangan (28-30 Juli 2021).

BACA JUGA:  Waskita Karya Salurkan Bantuan untuk Penanganan Pandemi Covid-19

Pergerakan rupiah/dolar AS

30 Juli: 14.462
29 Juli: 14.483
28 Juli: 14.487
27 Juli: 14.492
26 Juli: 14.482

BACA JUGA:  Pakar Bicara Soal Pergerakan Kripto Bitcoin

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengemukakan, sejumlah sentimen memengaruhi pegerakan rupiah pada hari ini.

Pertama, dolar Amerika Serikat menguat pada Jumat, tetapi masih mendekati level terendah satu bulan.

BACA JUGA:  Selamat Pagi Ladies, Harga Emas Antam Hari Ini Naiknya Wow Banget

Kedua, kalangan investor merespons penanganan pandemi di Tanah Air.

“Pelaku pasar merespons positif terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku panglima perang covid-18 memerintahkan para menteri, gubernur, bupati/wali kota untuk bekerja mati-matian menekan angka kasus kematian akibat positif virus corona,” kata analis, Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Jumat sore (30/7/2021).

Kontribusi terbesar kasus kematian covid-19, ujar dia, berasal dari provinsi Jawa Tengah dengan 679 kasus. Urutan berikutnya adalah Jawa Timur dengan 337 kasus, dan Jawa Barat dengan 210 kasus.

Oleh karena itu, tambah dia, pemerintah kemungkinan akan memperpanjang PPKM Level 4 yang akan berakhir tanggal 2 Agustus 2021.

“Dalam memperpanjang PPKM Level 4, pemerintah terus melakukan intervensi baik di bidang kesehatan maupun di bidang bantuan sosial,” ujar Ibrahim.

Seperti diketahui, virus corona varian delta memiliki kemampuan penyebaran sangat cepat. Bukan hanya itu kelompok yang sebelumnya tidak rentan, seperti anak-anak dan dewasa muda menjadi berisiko dengan gejala lebih berat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyarankan agar pembatasan tetap dilakukan. Warga harus tetap dibiasakan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co