Teriakan Arief Poyuono Mendadak Bahas Utang Negara

30 Agustus 2021 08:15

GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mendadak meminta Presiden Jokowi untuk melakukan pemeriksaan terkait penggunaan utang negara.

Sebab, dia menilai penggunaan utang negara diduga tidak tepat sasaran.

“Sebaiknya Jokowi harus melakukan audit untuk pengunaan-pengunaan utang,” ucapnya kepada GenPI.co, Minggu (29/8/2021).

BACA JUGA:  Bongkar Perasaan Suami Berselingkuh, Ternyata…

Anak buah Prabowo Subianto itu menilai pemerintah saat ini masih belum mau berhenti mendapatkan tambahan utang, meskipun utang Indonesia di luar negeri sudah menggunug.

Arief Poyuono mengatakan dampak untuk menambah utang negara bisa memberatkan APBN di kemudian hari.

BACA JUGA:  3 Zodiak Ini Mudah Bikin Cowok Jatuh Cinta dan Mabuk Kepayang

“Tentu pengunaan utang yang digunakan untuk bangun infrastruktur, bansos dan lain-lain, semua diusulkan oleh bawahan Jokowi,” paparnya.

Dia mengatakan bahwa penggunaan utang untuk infrastruktur belum tentu bisa dikembalikan dengan cepat.

BACA JUGA:  Utang Luar Negeri Menggunung, Pak Jokowi Harus Dengar Saran Ini!

“Misalnya bangun airport, pelabuhan, jalan tol, kereta cepat, LRT Rawamangun-Kelapa Gading apakah signifikan untuk keperluan masyarakat saat ini dan apakah setelah selesai dibangun bisa menyumbangkan untuk meningkat PDB. Pikirkan ini,” papar Arief Poyuono.

Arief Poyuono menganalisa bahwa saat utang digunakan untuk membangun infrastruktur berdampak tumbuhnya ekonomi dari sisi komsumsi.

“Pertanyaan setelah selesai apakah memberikan dampak PDB tidak? Atau justru memberatkan APBN,” katanya

“Sejauh apa Jokowi tahu terhadap pengunaan utang untuk pembangunan infrastruktur yang di usulkan anak buahnya,” imbuhnya.

Arief Poyuono mengatakan pembangunan infrastruktur dapat memberikan dampak terhadap peningkatan PDB dan menciptakan lapangan kerja baru.

Dia juga mempertanyakan apakah ketika infrastruktur tersebut sudah selesai dibangun dan beroperasi seperti airport, LRT, kereta cepat, jalan tol mampu untuk mencicil utang yang digunakan.

“Kenyataannya banyak jalan tol yang menyebabkan BUMN karya keuangannya berdarah-darah dan menjual ruas ruas tol yang tidak ekonomis alias imbal balik dari investasi yang lama,” ucapnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah berutang bukan hal yang salah untuk membangun infrastruktur, tetapi jika penggunaan utang salah ditempatkan pada program-program pembangunan justru akan memberatkan perekonomian pada masa depan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co