Utang Indonesia Rp 6.000 T, Pengamat Beri Pesan Menohok

16 Oktober 2021 15:35

GenPI.co - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa memberikan perhatian khusus terhadap utang Indonesia sebesar 385 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.000 triliun.

Informasi utang itu berdasarkan hasil riset AidData yang dimuat dalam laporan bertajuk 'Banking on the Belt and Road: Insight from a new global dataset of 13.427 chinese development projects.'

Herry mengatakan, utang itu menjadi peringatan nyata untuk pemerintahan Indonesia.

BACA JUGA:  Guru Besar UI Semprot Fadil Zon, Politikus Aneh

"Terlepas apapun itu skema B to B antara Indonesia dan China selama ini cenderung pada akhirnya pasti membebani APBN," katanya kepada GenPI.co, Sabtu (16/10).

Dia mengatakan, alasan pemerintah tidak berdasar dan cenderung nirsolutif dengan menyatakan bahwa utang ini adalah dikelola oleh BUMN dan perusahaan negara lainnya. Alhasil, tidak muncul pada neraca Pemerintah.

BACA JUGA:  Reshuffle Kabinet, Budi Karya dan Yasonna Bisa Terpental

"Karena, sekema ini juga sering diperdengarkan ke publik dan jika terjadi persoalan maka APBN kembali diotak-atik. Saya kira ini yang berbahaya," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar Presiden Jokowi benar-benar serius mengevaluasi pembantu dan jajarannya dalam hal mengelola perekonomian negara saat ini.

BACA JUGA:  Harta Kekayaan Bupati Musi Banyuasin Wow Banget

"Situasi Indonesia saat ini sedang dalam pandemi yang artinya perlu perbaikan," katanya.

Herry menjelaskan, perbaiki itu meliputi evaluasi dan kinerja yang serius termasuk intropeksi kepemimpinan Jokowi dan Menterinya.

"Dalam hal mengelola perekonomian itu yang paling penting," ujarnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co