GenPI.co - Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa sebesar 4,5 persen.
Menurutnya, hal itu akibat momentum pemulihan ekonomi dan kenaikan ekspor di Indonesia.
"Indef mengkalkulasi dan memproyeksi, khususnya pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 4,3 persen," terang Berly saat webinar daring yang diikuti GenPI.co, Rabu (24/11/2021).
Berly menjelaskan kondisi itu bisa terjadi, mengingat pandemi Covid-19 yang belum ada kepastian kapan berakhir.
Namun, Indef memprediksi kenaikan pertumbuhan ekonomi berdasarkan kondisi, tantangan global, dan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, Berly mengungkapkan inflasi masih stabil karena Indonesia belum terimbas kenaikan harga global.
"Indef juga memprediksi tingkat inflasi masih stabil berada level 3,5 persen," jelas dia.
Selanjutnya, Berly menambahkan pihaknya memprediksi nilai tukar rupiah ke dolar akan tetap stabil di angka Rp 14.500.
Bagi dia, kondisi itu terjadi lantaran ekspor Indonesia yang meningkat.
"Nah, tingkat bunga atai surat utang negara (SUN) jangka sepuluh tahun juga diprediksi sebesar tujuh persen, karena peminatnya masih tinggi," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News