Sentra Kelapa Lingga Siap Rambah Pasar Ekspor

12 Februari 2022 16:42

GenPI.co - Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), meninjau langsung Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kelapa di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan yang sudah mulai beroperasi, Jumat (11/2) kemarin. Produk sentra kelapa ini direncanakan siap merambah pasar luar daerah hingga ekspor.

Peninjauan juga dimaksudkan untuk memastikan hasil produksi sesuai target dari rencana ekspor pihak pengelola IKM.

Sentra IKM Kelapa pernah berhasil pada 2018 silam dan Kabupaten Lingga dipusatkan menjadi tuan rumah peringatan Hari Kelapa Indonesia ke-2, dengan pusat Sentra IKM di Desa Resang.

BACA JUGA:  Masyarakat Pulau Lingga Kini Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

Bupati Lingga Muhammad Nizar, mengatakan, pihaknya melalui Disperindagkop berkerja sama dengan Koperasi Selingsing Jaya Mandiri serta Bayer Batam, bakal mengekspor hasil produksi pada akhir tahun ini.

Eskpor kali ini direncanakan bahkan sampai ke Cina dan Korea Selatan. Untuk itu pihak pengelola Sentra IKM Kelapa diminta benar-benar mematangkan rencana tersebut.

BACA JUGA:  Lingga Dinobatkan Sebagai Daerah Terbaik di Kepri, Soal Apa?

“Jadi tidak hanya fokus pada ekspor, tetapi juga pada ketersediaan bahan baku kelapa bahkan keseriusan dari pihak pengelola dalam menentukan MoU bersama pemerintah daerah, agar produksinya bisa berkelanjutan,” katanya mengutip laman resmi Pemkab Lingga, Sabtu (12/2).

Dia menjelaskan, rencana itu juga sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan dalam pengoperasiannya. Dengan begitu, maka peluang pekerjaan di Lingga dapat terbuka.

BACA JUGA:  Pemkab Lingga Sosialisasikan HET Minyak Goreng Terbaru

Para petani kelapa juga diminta serius mengelola serta menginvetarisir bahan baku yang dimilikinya. Sebab, lahan kebun kelapa yang tercatat saat ini hanya seluas 2.700 hektar saja.

“Mudah-mudahan langkah baik pemerintah daerah dapat tercapai sesuai target dan berdaya dalam membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Lingga, terutama masyarakat disekitar IKM kelapa,” kata dia.

Pengelola Koperasi Selingsing Jaya Mandiri Safaruddin, menjelaskan untuk kebutuhan dasar bahan baku, dipastikan mencukupi. Pihaknya akan memprioritaskan bahan baku dari dalam daerah.

“Namun, inventarisasi akan kami lakukan dari Singkep Selatan, Singkep Pesisir, dan Selayar. Nanti bahan dasarnya akan kami beli langsung dari masyarakat, dan kami angkut ke sini,” katanya.

Dia menilai kualitas kelapa Lingga cukup baik. Kolaborasi itupun akan dilanjutkan dengan beberapa visi yakni menciptakan lapangan pekerjaan, penambahan PAD dan sistem retrebusi, pajak, dana bagi hasil, dan pemeliharaan sarana sentra IKM.

“Kami sadar bahwa ini sarana pemerintah, kami akan membuat wacana menambah PAD. Kami akan memaksimalkan fasilitas ini dengan target 2 ton per hari hasil produksi cocofit dan cocofiber serta 15 ton arang batok per bulannya,” kata dia.

Untuk pasar sendiri, Safar mengatakan untuk hasil produksi kelapa cukup menjanjikan. Hanya persoalan bagaimana menentukan arah dari harga beli tertinggi.

Seperti olahan cocofit dan cocofiber yang bisa diekspor ke Cina, bahkan untuk minyak mentah, minyak goreng, dan arang batok yang jumlah banyak, bisa laku keras di Batam, dan bisa diekspor.

“Kemudian juga tepung kelapa, kalau bisa terealisasi cukup banyak membutuhkan tenaga-tenaga kerja. Ini peluang lapangan kerja yang cukup besar,” kata dia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co