GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange pada akhir perdagangan, Kamis (24/3) masih terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Data Bloomberg menunjukkan, kurs rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp 14.351 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, kurs rupiah ditransaksikan di Rp 14.365 dari sebelumnya Rp 14.346 per USD.
Sepanjang perdagangan, kurs rupiah mengalami tekanan paling tinggi di Rp 14.380 per USD, sementara terendah Rp 14.351.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.361 per USD dari sebelumnya Rp14.351.
Ditarik dari sepekan terakhir, kurs rupiah mengalami depresiasi 0,37 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda terapresiasi 0,23 persen, tiga bulan melemah 0,70 persen dan transaksi tahun berjalan (year to date/ytd) 0,55 persen.
Meski begitu, ada sejumlah mata uang di kawasan Asia yang mencatatkan penguatan terhadap dolar AS.
Di pasar spot exchange, Yuan China menguat 0,02 persen menjadi CNY 6,38 per USD, Baht Thailand 0,09 persen ke THB 33,60 per USD dan Dolar Singapura 0,01 persen ke SGDD 1,35 per USD.
Sementara itu, Dolar Hong Kong terdepresiasi 0,01 persen menjadi HKD 7,82 per USD, Yen Jepang 0,38 persen ke JPY 121,59 per USD, Won Korea 0,32 persen ke 1.221,23 per USD, Dolar Taiwan TWD 28,65 per USD. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News