GenPI.co - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street jatuh pada Jumat (6/5) waktu setempat.
Hal ini memperpanjang kerugian tajam dari sesi sebelumnya.
Dilansir dari Xinhua, Sabtu (7/5), Dow Jones Industrial Average turun 98,60 poin, atau 0,30 persen, menjadi 32.899,37.
S&P 500 kehilangan 23,53 poin, atau 0,57 persen, menjadi 4.123,34.
Indeks Komposit Nasdaq turun 173,03 poin atau 1,40 persen menjadi 12.144,66.
Sembilan dari 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan bahan baku dan konsumen masing-masing turun 1,36 persen dan 1,31 persen, memimpin pelemahan.
Sektor energi dan utilitas masing-masing naik 2,91 persen dan 0,8 persen, memimpin penguatan.
Pelemahan pasar datang meskipun ada data laporan pekerjaan yang solid.
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat ekonomi AS menambahkan 428.000 pekerjaan pada April dan tingkat pengangguran tidak berubah di 3,6 persen.
Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan 400.000 pekerjaan baru.
Pada Kamis (5/4), Wall Street mengalami kebakaran dengan Dow jatuh lebih dari 1.000 poin, karena investor mencermati kebijakan terbaru Federal Reserve (The Fed).
The Fed pada Rabu (4/5) mengumumkan kenaikan setengah poin dalam suku bunga acuan.
Kebijakan moneter itu menjadi paling tajam sejak tahun 2000. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memerangi inflasi.
Bank sentral AS juga memutuskan untuk mulai mengurangi surat utang hingga 1 Juni.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga acuan akan kembali naik sebanyak 50 basis poin pada pertemuan berikutnya.
Untuk pekan ini, Dow turun 0,24 persen. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,21 persen dan 1,54 persen, untuk minggu kelima berturut-turut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News