GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh ke zona merah pada perdagangan, Senin (9/5).
Pada pembukaan perdagangan, IHSG merosot ke 7.147 dan akhir sesi pertama anjlok 280,60 poin atau 3,88 persen.
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus menuturkan nilai transaksi dari perdagangan tersebut mencapai Rp 15 triliun.
Dia menyatakan IHSG bergerak seiring dengan indeks bursa saham regional Asia yang cenderung melemah.
Tekanan eksternal menekan laju indeks IHSG di tengah kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 yang mencatatkan positif.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2022 tumbuh 5,01 persen," kata dia dalam risetnya, Senin (9/5).
Namun demikian, pasar tampaknya masih tergerus sentimen kebijakan agresif Federal Reserve (The Fed) dan kondisi lockdown kota Shanghai, China.
Pada pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikan suku bunga sebesar 50 bps untuk meredam inflasi.
Namun, di sisi lain tampaknya pelaku pasar ekuitas khawatir kebijakan agresif tersebut akan memunculkan gangguan akan pertumbuhan ekonomi global.
Sementara Otoritas Shanghai tetap memberlakukan lockdown sehubungan dengan penyebaran covid-19.
Kebijakan tersebut akan membebani psikologis masyarakat dan juga ekonomi nasional China.
"Karena potensi terjadi hambatan dan kendala dalam rantai pasokan perdagangan global," ujarnya.
Sepanjang sesi pertama, investor asing melakukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp 1,64 triliun.
Adapun saham-saham dengan pembelian bersih terbesar antara lain UNVR, UNTR, ANTM, SMGR, dan ITMG.
Selanjutnya, beberapa saham yang mengalami penjualan bersih terbesar di antaranya BBCA, BBRI, ADRO, TLKM, dan BMRI.
Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar, yaitu LAND, SMDR, IFSH, PSSI, dan ENRG.
Saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni LFLO, DMMX, ASII, TFCO, RANC.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News