GenPI.co - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street jatuh pada Senin (9/5) waktu setempat.
Hal ini seiring aksi jual investor yang terus menghindari aset berisiko.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (10/5) Dow Jones Industrial Average turun 653,67 poin, atau 1,99 persen, menjadi 32.245,70.
S&P 500 kehilangan 132,10 poin, atau 3,20 persen, menjadi 3.991,24.
Capaian itu menandai pertama kalinya indeks jatuh di bawah ambang batas 4.000 dalam lebih dari setahun.
Indeks Komposit Nasdaq turun 521,41 poin atau 4,29 persen menjadi 11.623,25.
Sepuluh dari sebelas sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan energi dan real estate masing-masing turun 8,3 persen dan 4,62 persen, memimpin penurunan.
Sektor konsumer naik 0,05 persen, satu-satunya yang mencatatkan penguatan.
Pelemahan pasar terjadi karena investor semakin khawatir tentang agresivitas Federal Reserve (The Fed) yang harus menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi.
Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga AS sebesar 50 basis poin, langkah terbesar dalam lebih dari 20 tahun.
Bank sentral AS itu juga mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin dalam pertemuan berikutnya.
Analis memperingatkan investor perlu bersiap untuk volatilitas lanjutan.
"Likuiditas pasar buruk yang mengarah pada volatilitas yang lebih besar, dan investor menarik uang dari pasar modal dan obligasi," kata Solita Marcelli, kepala investasi untuk AS di UBS Global Wealth Management.
Untuk pekan lalu, Dow turun 0,24 persen, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing merosot 0,21 persen dan 1,54 persen.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News