RI Cabut Larangan Ekspor, Harga Sawit Langsung Jatuh

20 Mei 2022 10:04

GenPI.co - Harga sawit atau crude palm oil (CPO) merosot pada akhir perdagangan, Kamis (19/5) setelah pada sesi sebelumnya mencatatkan kenaikan.

Penurunan itu seiring pengumuman Indonesia yang akan mencabut larangan ekspor yang telah mengguncang industri minyak nabati.

Harga minyak sawit untuk pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun MYR 60 atau 0,98 persen menjadi MYR 6.047 (USD 1.379) per ton.

BACA JUGA:  Petani Sawit Kecewa Tak Bisa Tatap Muka dengan Airlangga Hartarto

Indonesia, pengekspor minyak sawit terbesar di dunia akan membuka keran ekspor mulai 23 Mei 2022. 

Keputusan itu diambil lantaran stok dan harga minyak goreng berangsur-angsur pulih.

BACA JUGA:  Bos Sawit Diminta Sabar, Harga CPO Kembali Turun

Harga minyak goreng curah memang belum sesuai harapan di Rp 14.000 per liter, namun pemerintah mempertimbangkan kesejahteraan 17 juta pekerja di industri sawit.

"Jumlah produksi yang kuat ditambah dengan keran ekspor sawit yang dibuka oleh Indonesia akan menekan harga," kata Paramalingam Supramaniam, direktur dari broker Bestari yang berbasis di Selangor.

BACA JUGA:  Harga CPO Akhirnya Naik, Bos Sawit Pasti Senang

Harga sawit di Malaysia akan kembali menghadapi hambatan. Kontrak berjangka yang merosot juga akibat aksi jual di pasar ekuitas Amerika Serikat (AS) meluas ke pasar sawit.

Penurunan tajam di pasar saham Eropa dan Asia mengikuti hari terburuk Wall Street sejak pertengahan 2020 pada Kamis (19/5).

Pelaku pasar mencermati keputusan Malaysia tentang pajak ekspor minyak periode Juni.

Harga soyoil di Chicago Board of Trade memperpanjang penurunan dengan merosot 1,2 persen. 

Kontrak soyoil teraktif Dalian turun 0,3 persen, sementara kontrak minyak sawitnya naik 0,2 persen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co