Startup Lokal Dibiayai Asing, Pengamat Minta BUMN Ambil Peran

18 Juni 2022 12:30

GenPI.co - Pengamat BUMN dari Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai BUMN sebagai perusahaan milik negara harus mengambil peran dalam membesarkan perusahaan rintisan atau startup lokal.

Menurut Toto, jangan sampai BUMN kalah gesit dibandingkan investor asing dalam berinvestasi ke startup lokal.

"Jika perusahaan BUMN tidak mau ambil peran tersebut, maka unicorn baru yang akan muncul di Indonesia akan di-backup oleh capital venture asing karena tidak ada modal ventura lokal yang mendukungnya," ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/6/2022).

BACA JUGA:  Direktur Celios Sorot Deretan Startup yang Melakukan PHK

Menurut Toto, investasi BUMN ke startup lokal merupakan bentuk keberpihakan negara. BUMN punya kepentingan dalam proses pembinaan startup lokal.

Sebagai negara dengan populasi besar, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Hal itulah yang sebenarnya mendorong banyak startup asing ekspansi bisnis ke Indonesia.

BACA JUGA:  Peran Penting Penjaga Box Start pada Perlombaan Tamiya

"Jangan sampai pasar Indonesia justru dikuasai startup asing. Sebaliknya, unicorn kita harus didukung agar bisa berekspansi ke luar negeri. Sehingga Indonesia tidak hanya menjadi sekedar pasar," jelasnya.

Menurut Toto, pemerintah sebetulnya sudah menyadari hal tersebut. Makanya, pemerintah melalui Kementerian BUMN membentuk konsorsium Merah Putih Fund yang melibatkan empat perusahaan BUMN, yakni Bank Mandiri, BNI, Telkom, dan BRI.

BACA JUGA:  Startup Terancam Bubble Burst, Saat Bisnis Bukan Jadi Passion

Melalui Merah Putih Fund tersebut, BUMN diharapkan bisa menggunakan sebagian alokasi dana di perusahaan modal ventura untuk membiayai startup lokal.

"Kepentinganya tentu saja sebagai negara dengan populasi besar, jangan sampai Indonesia hanya menjadi negara konsumen saja,” ujar Toto.

Menurut Toto, sebagian besar investor di balik startup lokal dengan valuasi besar atau berstatus unicorn merupakan perusahaan raksasa asing.

Sebut saja Softbank yang paling rajin mengucurkan investasi dalam jumlah besar. Selain itu ada Alibaba, Temasek, hingga korporasi besar Amerika Serikat seperti Google dan Facebook juga ikut masuk di perusahaan-perusahaan startup yang ada di Indonesia.

"Pasarnya ada di sini, tapi sayang investornya dari luar," ujar Toto. (antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co